Anggota DPRD Bontang Berang, Minta PT D&C Dicopot

Irfan : Saya Curiga, Ini Ada Persekongkolan Antara PT GPK dengan PT D&C

0 236

DETAKKaltim.Com, BONTANG : PT Graha Power Kaltim (GPK) diminta mengganti PT D&C Enginering Company. Pasalnya, perusahaan tersebut dinilai tidak becus. Milyaran tunggakan kepada kontraktor dalam 2 tahun, belum diselesaikan hingga saat ini.

“Kalau tidak becus, mending D&C diputus aja. Masih banyak kok perusahaan lokal yang mampu,” ujar anggota Komisi 1 Raking saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak), ke lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bontang Lestari, Selasa (25/5/2021).

Tidak main-main, beberapa perusahaan kontraktor belum menerima hak atau bayaran. Seperti PT Batara Guru Grup, CV Cahaya Mandiri dan PT Yepeka Usaha Mandiri (YUM).

Politisi Partai Berkarya yang dikenal vocal itu menyatakan, Komisi 1 akan mengawal itikad baik dari PT D&C dalam sepekan ini. Jika tidak, Komisi 1 kembali melakukan tindak lanjut. Salah satunya menggulirkan melalui panitia khusus (Pansus).

Tidak hanya Raking, Irfan juga menyampaikan hal serupa. Perusahaan dianggap tidak peduli dengan pekerja, padahal mereka sudah mengeluarkan biaya banyak untuk pekerjaan yang diberikan PT D&C.

“Saya curiga, ini ada persekongkolan antara PT GPK dengan D&C. Karena, diundang tidak hadir, dan sama-sama tidak memberi konfirmasi. Kasihan kontraktor yang sudah melaksanakan pekerjaan tapi belum dibayar,” tuturnya kepada DETAKKaltim.Com,

Seperti dikabarkan sebelumnya, PT D&C Enginering Company kembali berulah. Milyaran rupiah hutang kepada perusahaan kontraktor pekerjaan gedung COB atau Room Control, belum diselesaikan sejak 2 tahun silam.

Berita terkait : PT D&C 2 Tahun Tak Bayar Hutang ke Kontraktor, DPRD Bontang Sidak

Hanya janji demi janji menjadi penawar sementara perusahaan terhadap pekerja, padahal para kontraktor sudah kerap menyurat atau menagih hutang. Namun, hingga kini belum ada kepastian pembayaran hutang.

Perselisihan kerja ini membuat Komisi 1DPRD Kota Bontang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan tersebut di area PLTU Bontang Lestari. Pasalnya, 2 undangan rapat kerja yang dilayangkan dewan selalu diabaikan perusahaan.

Karena tidak ada manajemen perusahaan PT GPK dan PT D&, yang bisa ditemui, akhirnya para wakil rakyat ini kembali dengan perasaan kecewa. (DK.Com)

Penulis : SY

Editor   : Lukman

(Visited 17 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!