Lagi dan Lagi, Jalan DI Panjaitan Dilanda Banjir

Warga Kecewa Pemerintah dianggap Kurang Serius

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Hujan yang mengguyur Kota Samarinda dalam tempo 1 ½ jam menyebabkan Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, terendam banjir dengan kedalaman bervariasi hingga sepaha orang dewasa, Kamis (17/10/2019).

Buntutnya, akses utama ke jalan menuju Bandara APT Pranoto terganggu yang membuat warga kecewa. Kemacetanpun tak bisa dihindari, dan kendaraan roda 4 maupun roda 2 yang mencoba menerobos banjir tersebut terpaksa kecewa lantaran harus mendorong kendaraannya, karena mogok diterjang ganasnya banjir dadakan tersebut.

“Banjir di daerah ini sudah kerap terjadi dan bahkan sudah tahunan. Namun sayang kenapa hingga kini penanganan belum terlihat serius untuk persoalan ini,” kata Mashardiansyah, warga Jalan Gerliya yang melintasi jalan tersebut.

Lanjut Mashardiansyah, keseriusan menjadi tanda tanya, karena jalan tersebut menjadi akses atau jalan utama menuju Bandara. Dan ketika kurang serius nantinya akan menimbulkan persoalan baru.

“Kalau ini belum selesai, tidak lama akan muncul persoalan baru orang-orang yang akan ke Bandara bagaimana nasibnya, terlebih Samarinda adalah kota penyanggah Ibu Kota Negara,” ujarnya dengan nada kecewa.

Hamidi Ahmad, seorang warga Tanah Merah menyebutkan, hujan yang terjadi pada siang ini cukup deras dan membuat Jalan DI Panjaitan macet. Warga pun termasuk dirinya memilih alternatif untuk pulang, namun karena banjir cukup parah jalan alternatifpun macet cukup panjang.

“Jalan alternatif pulang ke Tanah Merah mutar ke Gunung Lingai tembus Lempake. Namun karena banyaknya yang menggunakan, jalan ini jadi macet dan kendaraan merayap,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah memang kerap dipojokkan dengan persoalan ini, tetapi ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Kedangkalan parit-parit dan persoalan pengupasan atau tambang salah satu indikatornya.

“Air pasti ngumpul, karena jalan keluarnya kecil,” tandasnya. (Rahman)

(Visited 4 times, 1 visits today)
Banjir HujanWarga Kecewa
Comments (0)
Add Comment