Wakil Ketua DPRD Kutim Dukung DLH Tindak Perusahaan Nakal

Arfan Minta DLH Diberikan Anggaran Memadai

0 76

DPRD KUTAI TIMUR

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Pencemaran lingkungan akibat limbah kerap terjadi di Kutai Timur (Kutim). Mulai limbah logam berat dari aktivitas Pertambangan, hingga limbah dampak industri Perkebunan Kelapa Sawit.

Sejak 2014, banyak perusahaan kedua sektor tersebut yang mendapat pembinaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim. Selama ini, anggaran pengelolaan limbah khususnya sektor Perkebunan Kelapa Sawit bukan skala prioritas bagi perusahaan. Sehingga, limbah kerap mencemari lingkungan.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua 2 DPRD Kutim Arfan meminta pemerintah agar DLH yang menjadi leading sektor dalam kasus ini agar diberi anggaran yang memadai.

“Jadi, bisa bekerja maksimal. Semua perusahaan benar-benar dapat diawasi,” ujarnya saat dikonfirmasi DETAKKaltim.Com, Jum’at (2/7/2021).

Terlebih keluhan penanganan lingkungan ada di anggaran. Dia menilai, DLH menerima anggaran yang kecil, sehingga tidak dapat memaksimalkan pengawasan.

“Saya harap ke depannya menjadi perhatian. Jangan diabaikan, itu untuk masa depan,” tegasnya.

Baca juga :

Terkait perusahaan yang berdomisili dekat dengan Sungai, dia meminta DLH benar-benar memberikan sanksi sesuai aturan. Apalagi pencemaran bukan hal baru.

“Pernah saya mendapat informasi Sungai di Muara Bengalon tercemar. Banyak Ikan mati. Perusahaan pada mengelak,” jelasnya.

Untuk itu, Politisi Partai Nasdem ini meminta masyarakat berani membuat laporan. DLH hanya mendapat informasi tapi tidak ada warga yang melapor. Jika kasus lewat 3 hari, alat bukti akan berkurang. Bahkan tidak dapat digunakan karena air bisa saja kembali normal.

“Makanya masyarakat harus berani menyurat. Harus ada yang berani melapor. Karena untuk mengetahui lokasi dan permasalahannya seperti apa harus ada yang menjelaskan, dan menunjukkan tempatnya kepada DLH.” pungkasnya. (DETAKKaltim.Com/adv.)

Penulis: RH

Editor: Lukman

(Visited 7 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!