Undang Pemilih Berkebutuhan Khusus, KPU Kaltim Gelar Sosialisasi Pilgub

0 24

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Sehari menjelang pemungutan suara dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim 2018 digelar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim mengadakan kegiatan sosialisasi tatap muka dengan pemilih berkebutuhan khusus di Aula KPU Kaltim, Selasa (26/6/2018) pagi.

Sekitar 100 orang penyandang disabilitas hadir dalam kegiatan yang menghadirkan Ketua Disabilitas Kaltim, Komnas HAM, Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, dan Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kaltim Syamsul Hadi sebagai narasumber.

“Penyandang disabilitas ini mempunya hak yang sama sebagai warga negara Indonesia, sebagaimana warga negara yang normal,” jelas Syamsul kepada sejumlah awak media usai kegiatan.

KPU Kaltim, kata Syamsul, memberikan perhatian yang khusus dan lebih kepada penyandang disabilitas untuk difasilitasi. Kehadiran narasumber tersebut untuk memberikan keyakinan kepada para penyandang disabilitas bahwa mereka memiliki hak untuk memilih dan dipilih, dalam kontestasi Pemilu ataupun Pemilihan Gubernur.

Berdasarkan data yang dipegang KPU Kaltim, lanjut Syamsul, saat ini sekitar 3.000 penyandang disabilitas yang ada di Kaltim. Iapun meminta kepada petugas KPU yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas, agar mendapat tempat yang memudahkan mereka sehingga hak pilihnya dapat terpenuhi.

Ani Juhariyah, Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia Kaltim yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan, merasa bersyukur bahwa penyandang disabilitas di Kaltim mendapat perhatian serius dari KPU.

“Kamipun menangkap hal itu dengan serius pula, untuk ikut berperan,” kata Ani yang diketahui pernah menjadi anggota DPRD Kaltim periode 2004-2009.

Keterlibatan penyandang disabilitas Kaltim dalam Pilgub kali ini, bukan hanya dalam memberikan hak suaranya. Namun, sebagaimana disebutkan Ani Juhariyah, khusus di Samarinda sekitar 15 orang di antaranya bahkan dilibatkan sebagai petugas pemilihan. Ada yang PPS, relawan, dan ada juga PPK.

“Pilgub kali ini selain yang Tuna Daksa ada juga yang Tuna Rungu, yang mungkin di daerah lain belum ya untuk Tuna Rungu dilibatkan untuk petugas pemilihan,” beber Ani.

Menurut Ani, selain faktor petugas yang terkadang sungkan untuk menanyakan keberadaan penyandang disabilitas, faktor keluarga juga terkadang masih menutupi keberadaannya sehingga menjadi kendala petugas dalam mendata mereka di lapangan. (LVL)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!