Uang Hasil Jambret di Flyover Buat Main Game dan Nyabu

0 62

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Petugas Kepolisian Polresta Samarinda akhirnya berhasil menangkap pelaku penjambretan yang menewaskan seorang ibu guru bernama Rika Novita di flyover Jln AW Syahrani Samarinda, Kalimantan Timur, Jum’at (2/9/2016) lalu.

Pelaku yang diketahui bernama Wahyu Al Rizkum (20) berprofesi sebagai Satpam di salah satu mini market Jln Antasari Samarinda, pelaku ditangkap pada Selasa (7/9/2016) sekitar Pukul 20:00 WITA, saat itu pelaku sedang bertugas sebagai security.

Kepada Polisi tersangka mengaku sudah dua kali menjalankan aksinya sebagai jambret. Yang pertama ia menjalankan aksinya di wilayah Palaran dan selanjutnya ia beraksi di flyover hingga merenggut nyawa korban  Rika Novita.

Keterlambatan menerima gaji serta uang gaji yang tidak cukup untuk biaya hidup sehari-hari, membuat tersangka Wahyu nekat menjalankan aksi jambret. Saat menjambret tas korban Rika Novita, tersangka mendapatkan uang sebanyak dua juta lima ratus dan handphone milik korban, uang tersebut ia gunakan untuk bermain game dan membeli Sabu-Sabu.

“Saat itu saya tidak memiliki uang, uang yang saya jambret saya gunakan untuk bermain game online dan membeli Narkoba, selain itu uang tersebut saya gunakan untuk membeli Sabu-Sabu,” ujar tersangka Wahyu Rabu (7/9/2016) di Mapolresta Samarinda.

Tersangka Wahyu terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas akibat berusaha melawan petugas saat di lakukan penangkapan, akibat perbuatannya tersangka dikenakan  Pasal 365 ayat 4 dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.

Berita terkait : Penjambret Guru di Flyover Samarinda Tertangkap

Untuk penyelidikan lebih lanjut kini tersangka mendekam di tahanan Polresta Samarinda. Meski tersangka mengaku menjalankan aksinya seorang diri namun Polisi masih melakukan pengembangan atas kasus ini, karena dimungkinkan tersangka terlibat dengan jaringa lain.

“Korban mengaku sudah dua kali melakukan aksi jambret, aksi tersebut dilakukan seorang diri. Meski begitu kami terus melakukan pengembangan, karena memungkinkan ada jaringan lain yang juga terlibat,” ujar Wakapolresta Samarinda AKBP Vendra Riviyanto. (Gladis)

 

(Visited 17 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!