Tren Covid-19 Menurun, Wabup Kutim Singgung New Normal

Kasmidi : Pertanda Baik Jika 14 Hari Tidak Ada Penambahan

0 96

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Situasi pandemi  Coronavirus Disease (Covid-19) terus melandai, tak menutup kemungkinan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan turut menerapkan protokol new normal.

Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang menyebutkan, sudah sepekan grafik menunjukkan jumlah kasus baru cenderung menurun. Ia berharap situasi ini dapat bertahan. Khususnya pasca Hari Raya Idul Fitri 2020 ini.

“Semoga juga tidak ada penambahan klaster baru, klaster Idul Fitri mungkin. Nah, jika dalam 14 hari ke depan tidak terjadi penambahan kasus, ini pertanda baik. Bahwa Kutim ini segera akan kembali normal, meski dengan hal baru, yaitu new normal. Dengan protokol yang ditetapkan pemerintah,” jelas Kasmidi Kamis, (28/5/2020).

Kasmidi mengakui, tren membaik ini juga dialami beberapa daerah di Kaltim. Hal ini membuktikan bahwa upaya yang terus dilakukan pemerintah menunjukkan hasil yang optimal.

Kendati begitu, ia menegaskan tidak akan melonggarkan pengetatan pengawasan dalam waktu dekat. Pasalnya, tren secara nasional masih belum bisa diprediksi secara tepat.

“Tetap dipantau, tidak dilonggarkan. Karena kita masih mewaspadai adanya arus balik. Karena pasti ada saja pendatang baru yang masuk,” ucapnya.

Pengawasan di tiap pintu masuk tetap dilakukan pemeriksaan secara ketat, seperti di pos penjagaan yang ada di Patung Burung, Koordinasi di tiap lembaga terkait juga terus dilaksanakan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Lebih lanjut ia mengatakan, terkait kebijakan new normal, pihaknya masih menunggu arahan resmi dari pusat untuk pelaksanaannya. Menurut Kasmidi, hal yang perlu menjadi perhatian lebih ialah kemampuan pemerintah dalam mendorong agar ketersediaan barang pendukung protokol.

“Seperti Masker. Itu yang menjadi salah satu kelengkapan utamanya. Memang boleh beraktifitas seperti biasa, tapi harus mengimplementasikan protokol kesehatan. Seperti jaga jarak dan lainnya,” urai Kasmidi.

Kemudian, dalam penerapan itu nantinya pemerintah harus mendukung implementasi itu. Kasmidi mengatakan, hal itu tergantung arahan pemerintah pusat. Jika kebutuhan itu menjadi kewajiban daerah dalam pemenuhannya.

“Ya, kita harus siap juga menyiapkan. Kita tunggu saja instruksi pemerintah pusat terkait kebijakan new normal itu, tapi kalau memang nantinya diterapkan sebaiknya setiap yang mau masuk di Kutim membawa bukti Rapid Test sebagai jaminan kesehatan,” pungkasnya. (DK.Com)

Penulis: RH

Editor: Lukman

(Visited 5 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!