Tinggal di Tenda, Puluhan Pengungsi Asal Palu dan Donggala Belum Dapat Bantuan

0 50

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Puluhan pengungsi asal Palu dan Donggala yang tiba di Kota Samarinda sejak Rabu pekan lalu, belum mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Untuk sementara para pengungsi ditampung berdesakan di rumah kerabat dengan kondisi seadanya, termasuk sejumlah anak Balita dan Lansia yang perlu mendapat perhatian lebih.

Seperti para pengungsi di Perumahan Talang Sari Samarinda, rumah berukuran kecil tersebut harus menampung tambahan 13 jiwa yang terdiri dari 8 orang dewasa dan 5 anak anak. Bahkan sebagian harus rela tinggal di tenda yang didirikan di halaman rumah.

Sejak kedatangan di Samarinda mereka hanya menerima bantuan dari tuan rumah dan bantuan makanan dari tetangga sekitar, para pengungsi ini memilih mengungsi di Samarinda lantaran mengaku trauma akibat peristiwa gempa yang terjadi di Palu dan Donggala. Para pengungsi tersebut menggunakan Pesawat Hercules dengan tujuan Balikpapan, namun karena memiliki kerabat di Samarinda mereka memilih Samarinda untuk berlabuh.

Salah satu pengungsi bernama Rifka mengaku mengantri berjam-jam di Palu bersama dua orang anaknya,  meski begitu ia merasa lega lantaran sudah meninggalkan Palu, dan iapun belum memikirkan untuk kembali ke Palu, karena hingga saat ini mengaku masih trauma.

“Kami mengantri di Palu berjam jam, naik kapal Hercules menuju Balikpapan. Kami belum berpikir untuk kembali karena kami masih trauma, apalagi anak-anak saya menangis terus, dan di sana kami dengar masih gempa, dan suami saya masih di Palu, tapi dia akan segera nyusul ke sini,” ujarnya saat ditemui DETAKKaltim.Com, Selasa (9/10/2018).

Bahkan seorang Lansia bernama Tamrin (61) asal Palu mengalami sakit dan trauma akibat gempa yang melanda daerahnya, ia dibawa ke rumah sakit terdekat oleh Petugas PMI dengan menggunakan mobil  petugas pemadam kebakaran.

Sementara itu  di tempat lain, sebanyak 32  jiwa pengungsi asal Donggala telah tiba di Samarinda Senin malam dan menginap di rumah salah seorang kerabat di Jalan Proklamasi II, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

Beruntung kedatangan mereka segera terpantau  oleh petugas BPBD Kota Samarinda dan PMI serta sejumlah relawan, para pengungsi ini membutuhkan makanan dan perlengkapan bayi, keperluan wanita dewasa, pakaian serta vitamin untuk memulihkan kondisi fisik yang mulai melemah.

Hingga saat ini jumlah pengungsi korban gempa dan tsunami di Samarinda sekitar seratus jiwa lebih, sementara dari BPBD Kota samarinda menyebutkan yang terdata sebanyak  55 jiwa dan kemungkinan masih bertambah.

“Sementara kami melakukan assesment untuk melaporkan ke pimpinan, total pengungsi yang kami data sebanyak 55 jiwa, kemungkinan akan bertambah. Untuk memudahkan penanganan kemungkinan para pengungsi ini akan kami satukan di satu tempat, namun tergantung instruksi pimpinan,” ujar Nanang, Humas Tanggap Darurat dan Evakuasi BPBD Kaltim. (Gladis)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!