Tahun Baru Duka Baru

0 40
  • Penulis : Nafilia Ayu Miranda
  • Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

DIPENGHUJUNG Desember tahun 2022, disemua penjuru dunia menyambut tahun baru 2023 sebagai momentum kebahagiaan dimana mereka masih diberi kesehatan dan umur panjang bagi mereka yang masi menikmati tahun baru yang sebentar lagi akan datang.

Sorak gembira mereka dalam menyambut pengakhiran tahun sebagai bentuk kebahagiaan atau kesempatan mereka agar dapat membenahi segala perbuatan yang harus dibenahi serta perbuatan kebaikan dipertahankan, harapanya agar mereka dapat memanfaatkan sisa hidup yang masih ada.

Mereka merayakan tahun baru dengan cara melakukan banyak hal kegiatan, seperti menyalakan kembang api.

Namun, ada juga sebagian orang yang merayakan akhir tahun dengan cara beribadah. Terkadang ada juga yang melakukan hal religius lainnya seperti mengadakan pengajian, sholawatan. Semua orang melakukan kegiatan mereka masing-masing sesuai kepercayaan mereka.

Merayakan tahun baru mungkin sangat penting bagi sebagian orang, karena pada saat itu semua anggota keluarga berkumpul untuk menantikan malam pergantian tahun baru. Tahun baru kali ini amat sangat banyak sekali menuai sejarah.

Perayaan tahun baru saat ini mungkin terasa berbeda, karena banyaknya bencana alam yang terjadi yang mengakibatkan banyaknya korban dan membuat keluarga yang ditinggalkan tidak bisa merayakan tahun baru seperti tahun sebelumnya.

Mereka kehilangan semua yang mereka miliki seperti keluarga, tempat tinggal, harta yang susah payah mereka kumpulkan hilang seketika. Mungkin jauh hari mereka sudah merencanakan kegiatan yang dilakukan untuk merayakan tahun baru saying sekali, kini hanya tinggal angan.

Akhir-akhir ini banyak sekali bencana yang terjadi di Indonesia seperti halnya gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor dan banjir.

Baca Juga :

Di akhir bulan November, bulan lalu kemarin terjadi gempa bumi yang melanda daerah Cianjur yang memakan banyak korban serta rumah warga hancur tak tersisa.

Tidak berselang lama dari itu pada tanggal 03/12/2022 terjadi lagi gempa yang melanda daerah Garut, yang memakan korban dan rumah warga yang rusak.

Pada tanggal 04/12/2022 terjadi erupsi Gunung Semeru lagi, setelah 1 tahun Gunung Semeru erupsi pada tanggal 04/12/2021 yang memberikan dampak negative terhadap warga seperti hujan abu, rumah rusak serta adanya warga yang meninggal dunia dll.

Para warga dievakuasi di beberapa tempat yang tidak terdampak erupsi. Mereka semua terpisah dari keluarga dan sanak saudara, mungkin mereka bingung harus melakukan apa sambil menunggu keadaan kembali normal.

Bumi sudah mulai tua, banyak bencana yang melanda tanah air kita yang mengakibatkan banyaknya korban berjatuhan, mulai dari Balita hingga Manula. Itu semua bisa beresiko pada penurunan populasi manusia

Banyak faktor yang memicu bencana alam, tidak hanya terjadi karena alam itu sendiri akan tetapi juga bisa terjadi karena ulah manusia. Suatu hal yang besar berawal dari hal kecil, contohnya saja perilaku manusia yang sering membuang sampah sembarangan yang lama kelamaan akan mengakibatkan banjir.

Mereka pada saat diberi ujian seperti ini mengeluh, akan tetapi mereka tidak berkaca apa yang telah mereka lakukan selama ini.

Mungkin dengan cara seperti ini Tuhan mengingatkan kita, untuk lebih bisa memaknai tahun baru. Mungkin kita bisa melihat ke tahun baru sebelumnya, yang mana mereka merayakannya dengan cara yang salah. Mereka melakukan pesta meriah dengan sajian musik spesial, pesta pora di pantai-pantai sepanjang malam, makan-makan, minum-minum, dan bahkan hingga yang paling brutal yaitu pesta narkoba dan pesta seks.

Memperingati tahun baru tidaklah salah? Tidak juga jelek? Tetapi, harus tetap bermakna. Jika tahun baru hanya dijadikan ajang pesta pora makna sedikitpun, maka kerugian yang dalam adalah hasil yang dapat kita petik.

Namun, dengan adanya ujian bencana ini sebaiknya kita merayakan tahun baru dengan melakukan hal yang membuat kita sadar akan kesalahan kita dimasa lampau, untuk menuju tahun 2023 yang gemilang. Dengan cara melakukan hal kebaikan seperti do’a bersama, merayakan tahun baru bersama keluarga, dan mungkin jika mempunyai rezeki kita bisa menyalurkan donasi terhadap korban yang terkena bencana.

Jika kita mampu dan benar-benar menjadikan tahun baru sebagai titik tolak hijrah menuju kebaikan, keadilan, kebijaksanaan, dan kesuksesan maka keuntungan besar akan menjadi hikmah terbesar memperingati tahun baru.

Tahun baru akan lebih bermakna jika kita dapat memaknainya, mungkin Tuhan menegur kita dengan cara memberikan ujian bencana seperti ini.

Tahun baru kali ini mengajarkan arti pentingnya kebersamaan, karena kita tidak tahu apakah kebersamaan ini akan selamanya ada karena bumi semakin tahun semakin tua. Gunakan dan nikmati setiap detik, menit, dan jam yang bisa kalian pergunakan untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara.

Harapan saya adalah semoga disetiap penyambutan tahun-tahun selanjutnya, agar menyambut dengan hal-hal yang tidak hanya kenikmatan dunia malainkan suatu kenikmatan dunia dan ahirat. Sebab setiap yang hidup pasti akan kembali pada sang penciptanya.

Oleh karena itu, maka kita harus lebih banyak berbuat hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang-orang yang ada disekitar kita.

Semoga di tahun 2023 kita bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Aamiin. (DETAKKaltim.Com)

Editor  : Lukman

(Visited 2 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!