Sorot Penanganan Covid-19, Forum Pemred Kaltim Gelar Diskusi

Hadirkan Narasumber Wagub dan Anggota DPRD Kaltim

0 98

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Kaltim kembali menggelar diskusi secara online melalui zoom meeting, Jum’at (23/7/2021) malam.

Diskusi Forum Pemred Kaltim kali ini berkaitan dengan penanganan Covid-19 di Kaltim, dengan menghadirkan narasumber Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Sutomo Jabir dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Namun menurut keterangan penggagas kegiatan, Wakil Gubernur Kaltim berhalangan hadir lantaran mengunjungi keluarganya yang meninggal.

Tidak kurang dari 10 media mengikuti kegiatan dengan antusias, yang berlangsung hingga lewat Pukul 23:00 Wita.

Berbagai informasi yang disampaikan peserta diskusi kepada anggota DPRD Kaltim Sutomo Jabir, mulai dari masalah juru bicara Satgas Covid-19 di Kaltim yang bisa dijadikan narasumber, hingga data korban yang dipertanyakan kebenarannya di beberapa daerah di Kaltim.

Terkait data korban tersebut dan informasi yang bergulir di masyarakat, kemudian memunculkan gagasan dari Pemred DETAKKaltim.Com untuk mendorong DPRD Kaltim membentuk Panitia Khusus (Pansus) pencari fakta di lapangan. Karena hal itu berkaitan dengan anggaran yang digelontorkan, untuk penanganan korban Covid-19.

Menanggapi hal itu, Jabir mengatakan tahun lalu DPRD Kaltim pernah membentuk Pansus Covid-19 namun tidak specifik untuk mencari fakta. Sedangkan tahun 2021 ini belum berpikir ke arah sana, karena kejadian lonjakan ini baru sebulan terakhir ini.

“Lonjakan ini kan baru sebulan terakhir,” kata Jabir.

Terkait anggaran, Sutomo Jabir mengungkapkan, DPRD Kaltim telah menyetujui anggaran sebesar Rp66 Milyar yang akan digunakan untuk melakukan peningkatan fasilitas pelayanan di beberapa Rumah Sakit di Kaltim.

Anggaran itu diajukan Gubernur Kaltim melalui suratnya, kata Jabir, untuk melakukan pergeseran mendahului Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2021.

“Itu dialokasikan untuk pembenahan Rumah Sakit rujukan Corona,” jelas Jabir.

Anggaran itu dialokasi ke RSUD AWS sekitar Rp29 Milyar, RSUD dr Kanudjoso Rp30 Milyar, RS Atma Husada Rp5 Milyar, sisanya untuk Laboratorium Kesehatan.

Anggaran itu, kata Jabir, diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan kekurangan tempat perawatan bagi pasien yang terpaksa harus ditolak Rumah Sakit karena ketidak tersediaan tempat lagi.

Menanggapi masih adanya keraguan sebagian masyarakat tentang Covid-19, Jabir mengatakan wabah ini ada. Meski pada awal timbulnya, iapun sempat meragukan namun saat ini ia meyakini virus ini nyata.

“Saya melihat di depan mata kita ini sudah banyak korban, dan saya meyakini bahwa Covid itu memang benar-benar ada,” tegasnya.

Baca Juga :

Jabir juga mengungkapkan, tahun 2021 Pemrov Kaltim bersama DPRD Kaltim telah menganggarkan Rp200 Milyar untuk belanja tak terduga.

“Untuk kesiapan anggaran kita Provinsi Kalimantan Timur tidak kewalahan dalam itu, tinggal formulasi yang mungkin perlu kita diskusikan sama-sama untuk kita beri masukan ke pemerintah agar efektif, lebih tepat sasaran, dan lebih menyentuh sehingga dampaknya tidak terlalu luas. Baik dampak kesehatannya, maupun dampak sosial ekonominya,” jelas Jabir.

Berbagai informasi dan masukan disampaikan awak media, pada kegiatan yang kemudian disebut Jabir sebagai kegiatan serap aspirasi secara online selama sekitar 2 jam lebih itu. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : LVL

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!