Ratusan Warga Makroman Hadiri Sosbang Besutan Legislator Kaltim

Ananda: Ini Luar Biasa

0 138

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Ananda Emira Moeis, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kembali melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang), Minggu (5/3/2023).

Ananda Emira Moeis, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kaltim. (foto: Exclusive)
Ananda Emira Moeis, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kaltim. (foto: Exclusive)

Sosbang kali ini digelar di Jalan Purwobinangun, Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Samarinda.

Dalam Sosbang tersebut, di hadapan masyarakat Ananda Emira Moeis menyampaikan pembekalan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya 4 Konsensus Kebangsaan.

Narasumber yang dihadirkan Ananda kali ini dari Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Kaltim Eko Santoso dan Ketua DPD Repdem Kaltim Ronal Stephen.

Usai memberikan materi, Eko Santoso mengungkapkan bahwa materi yang disampaikannya kali ini adalah terkait Kaltim sebagai Indonesia mini.

Karena selama ini, sudah terkenal dimana-mana semua suku dan bangsa di Nusantara ada di Kaltim. Dan sampai saat ini mampu menjaga kerukunan, harmoni, hidup bersama dengan semboyan dimana bumi dipijak di situ langit di junjung.

“Dan ini sudah diamanahkan oleh para pendahulu kita, sehingga Pancasila ini bisa dijalankan di Kaltim dengan baik. Dan ini menjadi contoh dan itu luar biasa,” kata Eko.

Salah satu pertimbangan Pemerintah Pusat untuk menunjuk Kaltim sebagai wilayah tempat berpindahnya ibu kota, kata Eko lebih lanjut, karena selama ini Kaltim bisa membangun kedamaian, bisa membangun ketentraman.

Sehingga siapapun yang akan datang ke Kaltim, akan hidup tenang akan bisa berusaha dengan baik karena rakyatnya juga bisa menerima.

“Sepanjang saling menghargai saling menghormati, baik yang pendatang dan yang ada di sini. Jadi seperti itu, dan ini harus dipertahankan karena biar bagaimanapun Kaltim adalah bagian dari IKN,” jelas Eko lebih lanjut.

Eko juga mengingatkan, jikalau ancaman kebangsaan secara nasional saat ini salahnya satunya adalah Narkoba.

Baca Juga:

Selanjutnya, teknologi informasi yang menyebabkan setiap orang bisa menerima informasi dari apa saja dari negara luar. Tidak dibatasi lagi oleh ruang dan waktu.

“Nah sekarang tinggal bagaimana kita membangun bangsa ini tetap teguh pada ideologi kita, yaitu Pancasila. Karena dari sekian banyak informasi itu, ada banyak juga yang berkaitan dengan orang yang menawarkan ideologi lain kepada Bangsa Indonesia,” kata Eko.

Jikalau anak-anak tidak mengerti bangsanya, tidak mengerti ideologi bangsanya dan lebih tahu ideologi bangsa lain. Hal ini yang berbahaya, dan harus  ditangkal sedini mungkin.

Karena semenjak Reformasi tahun 1998 hingga sekarang dengan tidak adanya lagi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), setidaknya dengan pertambahan jumlah penduduk dihitung sekitar 97 juta anak Indonesia. Itu kurang, bahkan tidak mendapatkan literasi tentang Pancasila dan Kebangsaan.

“Dan kita bersyukur pemerintah sekarang sudah menyadari hal itu dan sejak 5-10 tahun terakhir, kita sudah mulai melakukan Wawasan Kebangsaan lagi. Kita gugah kembali mereka yang lupa, kita gugah kembali agar mereka sadar bahwa kita ini berbangsa satu, bertanah air satu, berbahasa satu dengan dasar negara Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945,” kata Eko.

Ananda Emira Moeis menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada warga yang hadir pada kegiatan Sosbang itu.

“Biasanya warga yang hadir hanya sekitar 100 orang, tapi hari ini di Makroman menyentuh kurang lebih 200 orang, ini luar biasa,” ungkap Nanda.

Perempuan kelahiran Jakarta tersebut berharap, kegiatan Sosialisasi Kebangsaan menjadi sangat penting untuk disebarluaskan ke masyarakat.

 “Inilah yang menjadi tugas wakil rakyat, menjadi bagian dalam menjaga NKRI dengan terus mensosialisasikan tentang bagaimana mencintai bangsa ini,” kata Nanda yang terpilih dari Daerah Pemilihan Kota Samarinda.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kaltim ini mengungkapkan, Sosialisasi Wawasan Kebangsaan terdiri dari 4 Konsensus.

Konsensus tersebut adalah Pancasila, UUD 1946, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ditegaskan Nanda, sapaan akrabnya, hal inilah yang harus ditanamkan dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Sebab 4 konsensus ini bertujuan untuk memperkuat rasa cinta dan kebanggaan kepada tanah air, bangsa, dan Negara Indonesia.

Ketua RT 23 Suprianto mengucapkan terima kasih atas kehadiran anggota DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis di tempat mereka.

Karena selain mendapatkan materi Wawasan Kebangsaan, warganya juga bisa bertatap langsung dengan wakil rakyat mereka.

“Semoga kegiatan Sosbang ini bermanfaat untuk warga kami.” kata Suprianto menandaskan. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: LVL/Adv.DPRD Kaltim

(Visited 5 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!