PSK Kilo 10 Loa Janan Minta Pemerintah Jangan Tutup Lokalisasi

0 1,184

DETAKKaltim.Com, KUTAI KARTANEGARA : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi terkait rencana penutupan sejumlah lokalisasi yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Diketahui Kutai Kartanegara memiliki 12 tempat lokalisasi, salah satunya yakni lokalisasi yang berada di jalan poros Samarinda-Balikpapan Kilometer 10 Loa Janan. Rencana penutupan tempat esek-esek ini dilakukan Pemerintah Daerah Kukar sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah pusat, yakni mewujudkan Indonesia bebas lokalisasi prostitusi pada tahun 2019 mendatang.

Kabar tentang penutupan lokalisasi tersebut sontak menimbulkan kecemasan bagi para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang saat ini tengah menggantungkan nasibnya di tempat tersebut.

Beberapa PSK yang berada di lokalisasi tersebut saat ditemui Wartawan DETAKKaltim.Com mengungkapkan bahwa mereka sangat menyesalkan rencana penutupan lokalisasi tersebut. Apalagi para PSK ini sudah mengantungkan hidupnya di tempat tersebut, bahkan mereka mengaku belum siap untuk meninggalkan tempat ini. karena mereka belum memiliki kemampuan dan belum memiliki modal untuk membuka usaha jika mereka kembali ke kampung halaman.

Jika pemerintah akan menutup tempat tersebut, maka tidak ada jalan lain bagi PSK yang menghuni lokalisasi tersebut selain harus meninggalkannya, dan kembali ke kampung halaman ataupun beralih menjadi PSK jalanan.

“Yang jelas kami sangat menyesalkan kebijakan pemerintah tersebut, kalaupun tempat ini di tutup ke mana kami harus bekerja. Kami tidak hidup sebatang kara, kami memiliki tanggungan yang harus kami hidupi,” ujar Rina, salah seorang PSK saat ditemui Senin (4/4/2016).

Hal senada juga diungkapkan oleh PSK lainnya, menurutya, penutupan lokalisasi tersebut sama halnya dengan menutup peluang mereka untuk bekerja. Karena mereka tidak memiliki keahlian apapun jika harus beralih profesi.

“Apa yang kami kerjakan kalau tempat ini ditutup?. Ke mana kami harus menggantungkan nasib kami?, apakah kami harus menjadi PSK jalanan,” tanya Diana masgul.

Salah seorang pemilik Kafe di lokalisasi tersebut mengaku pasrah kalau tempat tersebut ditutup, meski begitu ia berharap agar pemerintah mengurungkan niatnya agar tempat tersebut tidak jadi ditutup.

“Kalau bisa tempat ini jangan ditutup, karena terus terang kami sangat tergantung pada tempat ini. Lagian di sini bukan PSK aja yang bekerja, ada banyak tenaga kerja dari luar selain PSK, seperti pembantu rumah tangga, tukang ojek dan lain-lain,” bebernya. (Gladis)

 

(Visited 280 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!