DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Kisruh antara  Serigit Rillen (Eri), salah seorang pemilik lahan Kebun Plasma Koperasi Serba Usaha (KSU) Balai Insan Mandiri (BIMA), dengan PT Telen Prima Sawit (TPS) selaku pemilik Kebun Inti mendapat tanggapan dari Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang.
Ditemui usai menghadiri pembukaan Rapat Anggota Tahunan KONI Kaltim Selasa (29/3/2016) di Hotel Mesra Internasional Samarinda Kalimantan Timur, Kasmidi mengatakan apresiasinya terhadap pihak swasta yang masuk ke daerah (Kutai Timur-red) untuk berinvestasi. Namun harus menguntungkan masyarakat.
“Kalau tidak menguntungkan bagi masyarakat Kaltim, buat apa?,†tegasnya.
Menanggapi pertanyaan Wartawan DETAKKaltim.Com tentang sanksi bagi perusahaan yang lalai menjalankan kewajibannya apakah akan dicabut izinnya, Kasmidi mengatakan, jika ada perusahaan yang lalai dalam menjalankan kewajibannya maka kembali ke Undang-Undang. Â Perusahaan tidak boleh hanya mencari keuntungan sendiri tanpa mengikuti aturan.
Dibeberkan Kasmidi Bulang, dalam waktu dekat Pemerintah Daerah Kutai Timur akan membentuk forum agro bisnis. Semua Perusahaan Sawit yang ada di Kutai Timur akan diundang, saat ini semua Camat telah diinstruksikan mendata masalah Kebun Plasma di daerahnya.
“Camat sudah kami instruksikan inventarisir semua masalah berkaitan dengan kebun dan tambang, akan muncul print outnya. Setelah itu baru kita undang pihak-pihak perusahaan,†tandas Kasmidi.
Persoalan yang mencuat antara salah seorang pemilik lahan Kebun Plasma KSU BIMA dengan PT TPS di Desa Batu Balai Kecamatan Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur bisa jadi merupakan fenomena gunung es dalam industri Sawit di tanah air, khususnya di Kaltim.
Pada hal sebagaimana yang disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Dinas Perkebunan Kaltim Ir Henny Herdiyanto MP, Perkebunan Sawit merupakan harapan masa depan Kaltim setelah era sumber daya alam tidak terbaharukan berlalu. (LVL)
