DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Pemberantasan pungli di berbagai instansi adalah suatu hal yang harus didukung, karena hal ini merupakan penyakit masyakarat yang  harus  diberantas sampai keakar-akarnya.
Demikian disampaikan Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak dalam kesempatan memberikan arahan saat apel gabungan  Pemprov Kaltim, TNI serta Polri di hari Sumpah Pemuda, Jum’at (28/10/2016).
“Suka atau tidak suka, kita semua bertekad harus memberantas pungli di Kalimantan Timur. Untuk instansi Pemerintahan agar merubah sistem pelayanan, saya minta Bupati dan Wali Kota untuk merubah sistem, terutama dalam pelayanan perizinan satu pintu,†tegasnya.
Untuk pelayanan satu pintu Awang berharap, tidak ada lagi petugas badan perizinan bertemu orang secara langsung. Sebab harus mengikuti sistem informasi yang tidak melibatkan orang per orang, sehinga bisa  menghindarkan terjadinya pungli.
Demikian juga hati-hati kepada pihak–pihak yang ingin mempercepat perizinan dengan memberikan imbalan atau gratifikasi, ini juga harus kita berantas di Kaltim.
“Kita harus benar-benar bersatu menyatukan visi dan misi melakukan pemberatasan pungli ini, terlebih selama ini kita mengetahui jika pungli ada di sekitar kita,†tegasnya lagi.
Momentum peringatan hari Sumpah Pemuda diharapkannya menjadi awal pemberantasan pungli secara menyeluruh.
“Tetapi mulai saat ini, di hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober ini maka pungli di Kaltim,  baik yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara maupun yang dilakukan oleh TNI dan POLRI harus diberantas,†serunya.
Sehingga Awang kembali  meminta kepada para Bupati dan Wali Kota termasuk SKPD,  harus berani melakukan tindakan untuk memberantas pungli yang terjadi di lingkungannya masing- masing.
Awang juga mengatakan jika pihaknya telah melakukan rapat staf dan menginventarisir lubang–lubang yang memungkinkan terjadinya pungli, sehingga memperkecil adanya peluang-peluang terjadinya pungli di daerah Kalimantan Timur. (*MY)
