Nusantara Bersatu, Forum Kebangsaan : Masyarakat Kaltim Menyatu Dalam Harmoni

0 126

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Kegiatan bertajuk ‘Nusantara Bersatu, Indonesiaku Indonesiamu, Indonesia Kita Bersama, Bhinneka Tunggal Ika’ di GOR Sempaja dihadiri puluhan ribu warga Samarinda dan Tenggarong, Rabu (30/11/2016).

Kegiatan yang digagas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini, di isi orasi kebangsaan oleh tokoh masyarakat, pemuda dan pemerintah daerah setempat.

Awang Faroek Ishak, Gubernur Kaltim menyampaikan orasinya-LVL
Awang Faroek Ishak, Gubernur Kaltim menyampaikan orasinya. (foto: LVL)

Di Samarinda, orasi kebangsaan pertama diisi tokoh Forum Kebangsaan Kaltim yang diwakili H Sayid Alwy AS dengan didampingi sejumlah tokoh dari berbagai forum yang ada di Kaltim di antaranya Forum Kewaspadaan Dini, Forum Ummat Beragama, dan Forum Pencegahan Teroris.

Dalam orasinya, Sayid mengatakan, hari ini masyarakat Kaltim menyatu dalam harmoni kehidupan dengan tekad mempertahankan Negara Kesatuan Republi Indonesia, mencegah konflik horisontal.

“Kaltim telah memberikan gambaran pada hari ini, bahwa kita mampu bersatu di dalam kebersamaan,” ujar Sayid.

Wakil Bupati Kutai Kartanegara H Edi Damansyah dalam orasinya yang berapi-api dengan suara lantang mengatakan, masyarakat Kaltim berada di garda terdepan di dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Bagi masyarakat Kalimanta Timur, NKRI adalah harga mati. Pihak manapun yang akan mencoba mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, masyarakat Kalimantan Timur akan berada di garda terdepan untuk mempertahankan NKRI yang kita cintai ini,” tegasnya.

Sedangkan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak yang menjadi orator pamungkas dalam gebyar Nusantara Bersatu menyampaikan, mengapa kegiatan ini kita laksanakan. Karena negara kita saat sekarang ini menghadapi berbagai macam tantangan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Awang menekankan, kerukunan hidup beragama harus diwujudkan, kerukunan hidup antar ummat beragama harus diwujudkan, dan kerukunan ummat beragama dengan pemerintah harus dilaksanakan dengan baik.

Selain itu, Awang juga menyampaikan masyarakat boleh melakukan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi, tapi harus berlandaskan hukum.

“Silahkan menyampaikan aspirasi ke pemerintah dengan izin dari Kepolisian. Kami pasti akan menyampaikan aspiras apapun yang disampaikan dengan tertib, damai, aman,” sebutnya lagi.

Awang juga mengajak masyarakat Kalimantan Timur selain TNI dan Polri untuk meningkatkan kewaspadaan, agar kejadian 13 November 2016 yaitu terjadinya ledakan bom di Gereja Oikumene tidak terulang lagi. Ia berharap itu adalah kejadian yang pertama dan terakhir.

“Satu pesan saya sebagai orang tua, hindarkan berpikir secara radikal,” ujar Awang.

Di penghujung orasinya, Awang mengajak seluruh yang hadir untuk bersatu. Bukan hanya fisik, tapi jiwa juga harus disatukan.

“Walaupun kita berbeda-beda, tetapi jiwa kita satu. Jiwa sebagi Bangsa Indonesia yang siap melaksanakan pembangunan bangsa dan negara kita,” tandasnya.

Kegiatan ‘Nusantara Bersatu, Indonesiaku Indonesiamu, Indonesia Kita Bersama, Bhinneka Tunggal Ika’ ditutup dengan doa oleh 6 pemuka agama yang diakui pemerintah secara bergantian. (LVL)

(Visited 6 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!