DETAKKaltim.Com, SANGATTA : Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kutai Timur akan menggelar sosialisasi Pemilu 2019 dan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) di 35 SMA/SMK atau sederajat serentak di 18 Kecamatan, Senin (22/10/2018).
Kegiatan ini melibatkan semua Komisioner, Sekretaris dan Kasubag KPU Kutai Timur serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di 18 Kecamatan.
Ketua KPU Kutai Timur Fahmi Idris menjelaskan, sosialisasi Pemilu dan GMHP digelar dengan menjadi inspektur upacara bendera serentak di seluruh sekolah.
“Kita mengambil momen menjadi inspektur upacara dengan mengerahkan seluruh sumber daya di KPU dengan menggandeng PPK di 18 Kecamatan,” kata Fahmi di Kantor KPU Kutai Timur, Jum’at (19/10/2018).
Dengan harapan, pelajar yang berusia 17 tahun pada hari pemungutan suara bisa segera melakukan perekaman KTP elektronik, lalu didaftarkan menjadi pemilih pemula pada Pemilu yang dihelat Rabu, 17 April 2019 nanti.
Berita terkait :Â Menuju Pileg-Pilpres, Siswa SMK Perawat Dididik Jadi Pemilih Cerdas
“Target kita semua pelajar yang sudah memenuhi syarat menjadi pemilih bisa didaftarkan lewat GMHP. Selain itu, KPU juga membuat Posko pelayanan di masing-masing Kantor Sekretariat PPK dan PPS untuk melakukan sosialisasi mengenai daftar pemilih pada Pemilu 2019. Petugas kami di Posko membuka layanan menerima tanggapan masyarakat pada Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan. Dengan sisa waktu yang ada maka GMHP akan dioptimalkan untuk menyisir warga yang mempunyai hak pilih namun belum terdaftar dalam DPT,” tegasnya.
Adapun tujuan GMHP yakni menyempurnkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP-1) pada Pemilu 2019.
Ide untuk menggelar sosialisasi Pemilu dan GMHP dengan menjadi inspektur upacara serentak di Kutai Timur digagas Komisioner KPU Kaltim Rudiansyah. Hal itu dilontarkan Rudi dalam rapat di aula KPU Kutai Timur usai memonitoring pelaksanaan GMHP di sejumlah lokasi di Sangatta, Rabu (17/10/2018) lalu.
“Saya minta semua Komisioner, Sekretaris, Kasubag KPU Kutai Timur bersama PPK seluruh Kecamatan turun serentak menjadi inspektur upacara pada Senin nanti. Kalau ini terlaksana maka pogram ini bisa dijadikan pilot project sosialisasi Pemilu di Indonesia,” harapnya. (mc/kpu/LVL)
