Lestarikan Tradisi, Warga Teluk Singkama Gelar Mandi Safar dan Massorong Wala Soji

Gelar Doa Bersama di Tepi Pantai Pasir Putih Sebelum Mandi Massal

1 291

“Tahun ini tetap dilaksanakan tradisi Mandi Safar itu namun terbatas, warga dari luar Teluk Singkama tidak boleh masuk mengingat pandemi Covid-19 masih belum hilang,” ucap Camat Sangatta Selatan

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Meski masih dalam suasana new normal dari Pandemi Virus Corona, namun kegiatan mandi safar yang sudah menjadi tradisi warga Desa Teluk Singkama, Sangatta Selatan, Kutai Timur, bakal digelar meski akan dilaksanakan secara terbatas.

Mandi Safar yang hanya dilaksanakan di bulan Safar menjadi momen yang dinantikan, apalagi tradisi turun temurun yang sudah dipercaya sebagai penolak bala.

“Tahun ini tetap dilaksanakan tradisi Mandi Safar itu namun terbatas, warga dari luar Teluk Singkama tidak boleh masuk mengingat pandemi Covid-19 masih belum hilang,” ucap Camat Sangatta Selatan Hasdiah, Selasa (15/7/2020).

Selain itu tradisi ini dilakukan di setiap awal bulan Safar dalam penanggalan bulan Islam atau tahun Hijriyah, dilaksanakan di Pantai Pasir Putih atau muara pantai yang berhadapan langsung dengan Teluk Singkama.

Ritual itu diawali doa bersama di Tepi Pantai Pasir Putih. Kemudian ritual itu dilanjutkan dengan mandi massal.

“Dalam ritual itu, imam dan tokoh adat setempat akan memercikan air menggunakan Janur Kuning kepada warga lalu dimulailah rangkaian kegiatan lainnya,” pungkasnya.

Baca juga : Tahun Ke-10, Olimpiade Budaya Pertama di Indonesia Digelar

Selain tradisi Mandi Safar ada juga tradisi lainnya. Seperti Massorong Wala Suji, yaitu menghanyutkan sajian makanan yang diletakkan dalam sebuah wadah terbuat dari rangkaian Bambu sebagai persembahan kepada leluhurnya.

Masyarakat di Desa Teluk Singkama meyakini bahwa dengan melaksanakan ritual Massorong Wala Suji, segala bencana dan wabah penyakit yang akan menimpa mereka akan hanyut dan hilang terbawa arus Air Laut.

Tradisi ritual ini juga merupakan ajang silaturrahmi antar masyarakat, baik yang bertempat tinggal di Desa Teluk Singkama maupun di perantauan. (DK.Com)

Penulis: RH

Editor: Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!