Legislator Kutim Ingin Ponton Diberdayakan Kembali

Menganggur Pasca Kehadiran Jembatan Penghubung Sangatta Utara-Selatan

0 42

DPRD KUTAI TIMUR

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR :  Kehadiran Jembatan Penghubung Sangatta Utara-Selatan menjadi kabar gembira untuk masyarakat Sangatta Utara-Selatan, apalagi yang bekerja di seberang, mereka harus berangkat kerja dengan menggunakan alat penyeberangan yang disebut Ponton.

Namun setelah Jembatan Penghubung Sangatta Utara-Selatan difungsikan, banyak yang mempertanyakan nasib pemilik dan pekerja ponton. Selain Ponton dianggap akan punah, Kapal yang mirip dengan Getek itu memiliki banyak pekerja yang bergantung pada mata pencarian tersebut. Jika dikalkulasikan, ada 14 Kapal yang masing-masing dikendalikan 2 pekerja. Bisa mencapai 28 pekerja, yang mencari sumber penghidupan dari aktivitas Ponton.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim Sayid Anjas tak ingin menutup mata melihat sebagian pemilik dan Operator Ponton, tak mendapatkan penghasilan. Iapun menawarkan ide yang bisa disandingkan dengan sejumlah program pribadi, melalui hotel miliknya yang bisa menjadi gagasan untuk diadopsi Pemerintah Daerah.

“Saya punya program hotel yang sudah dua tahun dijalankan. Breakfast on The River atau Sarapan di Atas Sungai. Itu bisa jadi gambaran pemerintah untuk mengelola ponton ke depannya,” beber politisi Partai Golkar itu.

Baca juga :

Saat ini dia memang mendongkrak breakfast on the river dengan market berbeda. Dia menyasar tamu mancanegara yang menginap di hotelnya untuk diajak berkeliling Sungai, dan dikemas sekaligus dengan sarapan di atas Kapal tersebut.

“Kami ingin mengenalkan flora dan fauna biota khas Kutim pada tamu mancanegara. Kami ajak sarapan sembari mengelilingi Sungai untuk melihat Buaya maupun Orangutan,” paparnya.

Dia menerangkan, jika ia sudah bertandang ke Dispar Kutim untuk membahas wacana tersebut. Selain membangkitkan perekonomian pekerja ponton, juga untuk menambah daftar wisata di kota penghasil Batubara ini.

“Saya sudah bicara dengan Dinas Pariwisata, saya minta Ponton yang sudah tidak aktif bisa dicat lagi. Namanya bisa Culinary on The River, atau Kuliner di Atas Sungai. Sasarannya yang pasti warga lokal dulu, supaya ekonomi mereka bisa bangkit, pengunjung juga umum bisa dari mana aja,” imbuh pemilik Hotel Kutai Permai itu.

Perihal anggaran, dia belum dapat memastikannya. Pasalnya, proyek itu masih harus dikaji kembali bersama OPD terkait. Tetapi ia akan membantu penganggaran untuk memulai, semata untuk memancing pemerintah dan pihak lain supaya turut berkontribusi.

“Dana dari Dispar dan pribadi saya. Kalau sudah sukses baru minta dukungan ke APBD. Nanti ada bagian promosi Bidang Pariwisata untuk memberdayakan semua Ponton milik warga, yang penting warga di sana proaktif.” pungkasnya. (DK.Com/adv.)

Penulis : LVL

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!