Keluarga Korban Penyanderaan Sayangkan Penyataan Panglima TNI

0 37

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Kasus penyanderaan yang dilakukan kelompok separatis Abu Sayyaf masih menjadi perbincangan hangat, bahkan masyarakat Indonesia masih bingung dengan kebenaran kasus penyendaraan tersebut. Apalagi sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa kabar penyanderaan WNI di perairan Philipina adalah berita bohong.

Beberapa keluarga korban saat ditemui Wartawan DETAKKaltim.Com  mengatakan, mereka sangat menyayangkan ucapan panglima TNI tersebut. Mereka meminta Panglima TNI untuk mengecek kebenaranya sebelum mengeluarkan pernyataan tersebut, karena ini menyangkut nyawa manusia.

Mega, Istri ABK yang disandera.
Mega, istri Ismail, ABK yang disandera saat memberikan keterangan ke Wartawan DETAKKaltim.Com, (Rabu,22/6/2916) (foto:Gladis)

“Kami sebagai keluarga sangat menyayangkan pernyataan Panglima TNI, ini menyangkut nyawa suami-suami kami. Tolong Panglima TNI tarik kembali pernyataan anda,” ujar Elona sambil menangis.

Menurut Elona, penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf benar terjadi, hal itu terungkap dari salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang dilepas oleh kelompok Abu Sayyaf menelpon ke keluarganya. Korban yang dilepaskan Abu Sayyaf membenarkan jika masih ada 7 ABK Charles 00 saat ini disandera.

“Tadi malam kami melakukan komunikasi terakhir dengan salah satu ABK yang dilepas, mereka membenarkan jika masih ada 7 orang yang disandera,” ujar Elona Kamis (23/06/2016).

Berita terkait : 7 ABK TB Charles Positif Disandera Kelompok Bersenjata Philipina

Bahkan menurut narasumber tersebut, pihak perusahaan sebenarnya sudah tahu telah terjadi penyanderaan sebelum pihak keluarga tahu. Karena menurut pengakuan ABK tersebut, sebelum menghubungi keluarga korban, terlebih dahulu telah menghubungi pihak perusahaan untuk memberitahukan situasi yang mereka alami, dan pihak perusahaan memerintahkan kapal bersama 6 crew tersisa langsung ke Samarinda.

Sejauh ini pihak perusahaan masih belum mau memberikan keterangan resmi terakit kasus penyanderaan ini, ironisnya pihak perusahaan terkesan menutupi kasus ini. (Gladis)

 

(Visited 6 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!