Indonesia Darurat Lapas, Tingkat Kriminalitas Terus Bertambah

Ilham : Kami Hanya Bisa Menerima

0 117

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Samarinda dan Lapas Narkotika Samarinda mengalami over kapasitas, kelebihan warga binaan ini diduga karena masa tahanan yang beragam dan penghuni Lapas yang terus bertambah sehingga mengalami penumpukan.

Over kapasitas yang terjadi di Lapas Kelas IIA Kota Samarinda Jalan Jenderal Sudirman yaitu sebanyak 837 warga binaan dari batas maksimum 217, sedangkan Lapas Narkotika yang terletak di Jalan Padat Karya Bayur, Sempaja Utara, Samarinda, dihuni sebanyak 1.245 warga binaan dari batas maksimum 353.

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Samarinda Mokhamad Ikhsan menjelaskan, kelebihan kapasitas ini tidak boleh menjadi alasan untuk menurunkan kinerjanya. Pihaknya akan terus meningkatkan kualitas pelayanan, serta pengamanan.

“Jadi memang seluruh Lapas di Kaltim ini hampir semuanya over kapasitas, meskipun begitu semua kegiatan harus tetap berjalan sebagaimana mestinya, baik kegiatan rehab ataupun kegiatan kemandirian. Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin, untuk meningkatkan kualitas kita,” ucap Mokhamad Ikhsan kepada awak media DETAKKaltim.Com, Kamis (10/6/2021).

Pada situasi pandemi Covid-19 inipun, lanjutnya, pihaknya juga tetap menerapkan Protokol Kesehatan guna mencegah penyebaran Virus Corona di dalam Lapas. Bahkan pihaknya juga memperbanyak kegiatan fisik, yang bertujuan meningkatkan imun para penghuni Lapas.

” Ya, salah satunya sampai saat ini kami belum membuka layanan besuk hanya bisa mengantar makanan saja kepada warga binaan, ini untuk mengurangi penyebaran virus Corona. Kami juga selalu mengajak para warga binaan untuk hidup bersih dan sehat, dengan cara selalu mengadakan kegiatan olahraga setiap harinya,” lanjutnya.

Ditemui di tempat berbeda, Kepala Lapas Kelas IIA Ilham Agung mengatakan, dari over kapasitas ini sudah dilakukan penanganan agar warga binaan tetap merasa nyaman dan tidak tidur berhimpitan.

“Penanganan yang dilakukan itu berupa kami bangun kasur tingkat 3 untuk tempat tidur para warga binaan, agar dapat tidur dengan nyaman. Karena kalau tidak seperti itu akan susah buat mereka tidur sehingga akan berhimpitan,” ucap Ilham Agung.

Ia juga mengungkapkan, bahwa tergolong sulit untuk mengendalikan over kapasitas karena Indonesia merupakan negara darurat Lapas, mengingat tingkat kriminalitas yang terus menambah.

“Kami hanya bisa menerima, jika aparat penegak hukum memberikan warga binaan tentu harus ditampung, karena sudah termasuk tugas. Bervariasinya masa tahanan juga termasuk penyebab utama over kapasitas, karena akan terus menumpuk. Tapi kami beserta para petugas keamanan Lapas akan terus mengusahakan, agar kondisi Lapas dapat kondusif,” ungkap Ilham.

Baca juga :

Ilham juga mengungkapkan, untuk mengurangi kepadatan jumlah tahanan, pihak Rutan melakukan program asimilasi dan pembebesan bersyarat selama pandemi Covid-19 berlangsung.

“Untuk mengurangi tingkat kepadatan jumlah tahanan, kami mengikuti program pemerintah yaitu asimilasi dan juga bebas bersyarat selama pandemi Covid ini, selama pandemi ini ada kurang lebih 300 orang yang sudah dipulangkan.” tandas Ilham. (DK.Com).

Penulis : Setyo Wahyu Aditya

Editor : Lukman

(Visited 20 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!