DETAKKaltim, SAMARINDA: Namanya Agnes (20), namun bukan Agnes Monica sang penyanyi terkenal, tapi ini Agnes mahasiswi  jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur, yang harus menderita secara fisik. Gara-gara kerap mendapatkan perlakuan kurang baik dari Muhammad Bagja (20) yang tidak lain adalah pacarnya sendiri.
Di hadapan Ketua Majelis Hakim Abdul Rahman Karim, pada sidang agenda pemeriksaan saksi di Pengadilan Negeri Samarinda, Senin (5/6/2017) pagi. Agnes mengaku sering dianiaya terdakwa Bagja hanya karena persoalan sepele. Pacarnya itu sebut Agnes tempramental, cemburuan dan kalau lagi emosi ia kerap jadi sasaran kemarahannya.
Penganiyaan yang dilakukan terdakwa Bagja kepada korban Agnes bisa seminggu 3 kali tanpa alasan yang jelas. Agnes mengaku pernah dihajar  di tempat kostnya pada bulan Januari 2017. Ia ditampar, ditendang dan diinjak hingga korban mengalami luka memar dan lebam di sekujur tubuh.
Wanita muda yang kini berbadan dua itu merasa tak terima. Karena itu, ketika memberikan keterangan di persidangan korban mempertanyakan kepada hakim mengapa terdakwa tidak ditahan.
“Pelaku memang tidak ditahan sejak penyidikan di Polisi hingga pelimpahan di Kejaksaan. Ini ada diatur dalam KUHP, pelaku tahanan kota,” jelas Abdul Rahman Karim kepada korban.
Selain saksi korban, ada 5 saksi yang dihadirkan JPU Tina Mayasari. Semua keterangan saksi ini memberatkan terdakwa. Karena pada dasarnya para saksi mengaku melihat kondisi korban yang babak belur usai dianiaya pacarnya.
Terdakwa Bagja sendiri ketika ditanya oleh JPU, tidak membantah semua keterangan yang disampaikan, baik keterangan korban maupun para saksi. Terdakwa mengakui perbuatannya namun tidak jelas alasan dan penyebab melakukan penganiayaan kepada korban.
Atas perbuatan terdakwa, JPU Tina Mayasari, Hendra Saputra dan Mary menjeratnya dengan Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiyaan. Dengan ancaman hukuman maksimal 2 tahun 6 bulan kurungan penjara. (ib)
