Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Legislator Kaltim Nilai Perlu Screening

Puji : Kita Harus Membuat Screening

0 92

DETAKKaltim.Com, Samarinda : Puji Setyowati, anggota Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim membidangi Kesejahteraan Rakyat menyampaikan jika perlu dilakukan pencegahan penyebaran HIV/AIDS, dengan membuat screening pada pintu-pintu masuk di wilayah.

Karena ini, menurut Puji, tidak hanya ditularkan melalui hubungan seksual saja melainkan adanya kasus seperti penggunaan Narkoba, dan bergonta-ganti Jarum Suntik.

“Kita harus membuat screening yang dilakukan di pintu-pintu masuk wilayah, karena HIV/AIDS. Ini diperketat kembali, hingga tidak ada kasus lagi yang masuk dan berkembang bebas,” kata Puji mencetuskan beberapa hari lalu.

Politisi Partai Demokrat Kaltim ini juga mengkhawatirkan, jika penderita HIV/AIDS adalah seorang ibu hamil yang bisa saja menularkan kepada anaknya. Maka perlu juga ada penanganan, khusus bagi ibu hamil.

“Harus betul-betul ekstra. Harus sterilisasi dengan alat-alatnya dan sebagainya. Karena darah yang keluar nanti, dikhawatirkan akan berdampak yang lebih luas dan tidak baik,” ungkap Puji.

Baca Juga :

Wakil rakyat yang terpilih dari Daerah Pemilihan Samarinda pada Pemilu Legislatif 2019 ini mengatakan, akan segera menyampaikan hal ini kepada Ketua Komisi 4 untuk melakukan hearing bersama instansi terkait. Guna menjaring bagaimana semua wilayah di Kaltim, dalam penanganan HIV/AIDS mulai dari teknis dan nonteknis.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menegaskan, jika pihaknya terus melakukan upaya dalam pencegahannya dengan 3 zero. Meliputi, zero infeksi baru, zero kematian AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS Tahun 2030.

Lebih lanjut ia menjelaskan, zero infeksi adalah terus dilakukannya pemeriksaan atau New HIV Infection. Sederhananya 95 persen orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat mengetahui status HIVnya.

Zero kematian atau zero related death, adalah penderita HIV dapat terus dilakukan pengobatan hingga sembuh untuk mencegah terjadinya kematian. Jadi 95 persen ODHA yang tahu status mendapatkan ARV (Antiretroviral).

Zero stigma dan diskriminasi atau zero discrimination adalah, terus dilakukannya pengukuran virus HIV pada tubuh. 95 persen ODHA on ART (Antiretroviral therapy) untuk mencapai supresi viral load (VL).

Jaya Mualimin menambahkan, untuk melakukan tiga zero ini pihaknya juga bekerja sama dengan organisasi lainnya seperti Nahdlatul Ulama. (DETAKKaltim.Com)

Penulis : Ij/Adv.DPRD Kaltim

Editor   : Lukman

(Visited 2 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!