Bupati Kutim Resmikan Lamin Dayak Sangatta, Harap Jadi Rujukan Informasi

Ardiansyah: Cukup Dengan Tulisan Singkat

0 58

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR: Lamin Dayak Sangatta, Kutai Timur, yang berlokasi di Jalan Poros Kabo, Desa Swarga Bara (belakang Indomaret Kabo) telah diresmikan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, Minggu (5/3/2023).

Orang nomor satu di Kutim itupun berharap dengan hadirnya Lamin Dayak bisa menjadi destinasi wisata, dan rujukan sebagai tempat informasi terkait Suku Dayak.

“Kami berharap setelah diresmikan ini, informasi terkait ornamen, lukisan, maupun hiasan dilengkapi dengan informasi yang lengkap. Cukup dengan tulisan singkat, agar nantinya yang datang berkunjung mengetahui hal-hal yang terkait,” sebut Ardiansyah.

Yang tidak kalah penting, sambung Ardiansyah, posisi Lamin Dayak ini berada di wilayah Kabo. Posisinya jalan masuk ke arah wisata Prevab, Taman Nasional Kutai (TNK).

“Diharapkan para turis yang masuk ke Prevab, mereka bisa disuguhkan dengan seni-seni budaya di sini,” tambahnya.

Sulaiman juga meminta kepada para UMKM membuat produk-produk khas sebagai souvenir, untuk dijual kepada para turis atau pengunjung yang datang ke Lamin Dayak ini.

Senada, Wabup Kutim Kasmidi Bulang menyampaikan Lamin Dayak ini merupakan tempat berkumpul yang berkaitan dengan budaya.

“Lamin yang dimiliki masyarakat Dayak ini diharapkan dapat menjadi inspirasi kegiatan budaya, khususnya bagi warga Dayak di Kutim,” ujar Kasmidi.

Ia menambahkan, pemerintah akan men-support dengan memberikan fasilitas penunjang dari program-program kegiatan yang akan dilaksanakan.

Baca Juga:

Kemudian Kasmidi berharap, dengan adanya Lamin ini dapat menjadi inspirasi bagi paguyuban-paguyuban lainnya yang ada di Kutim untuk melakukan hal serupa (tempat berkumpul).

“Dengan adanya Lamin atau tempat berkumpul, nanti akan membentuk satu karakter sehingga budaya kita tetap merekat di situ untuk membangun Kutai Timur dari sisi budaya,” tuturnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Peresmian Lamin Dayak Sangatta Felly Lung menyampaikan harapannya, agar ke depan Lamin ini dapat menjadi destinasi wisata. Ia menyebut oranamen yang ada merupakan ukiran Dayak Kenyah, Bahau, Oheng dan topeng Hudoq yang dipajang dari Dayak Bahau, Madang dan Wehea.

“Ukiran oleh Dayak Kenyah ini tiap ukirannya mengandung makna dan doa, untaian yang diukir tidak pernah putus. Hal ini menandakan, silaturrahmi dan kebersamaan kita tidak pernah putus,” beber Felly.

Selanjutnya Felly menyampaikan, ia ingin Lamin ini menjadi jendela informasi sebagai cakrawala generasi muda, cukup berkunjung ke Lamin ini sudah bisa dapat informasi yang layak.

“Di lantai bawah kami akan membangun sentra UMKM yang akan memasok kerajinan-kerajinan yang ada, khususnya kerajinan warga Dayak dan hasil panen yang ada di TNK. Seperti Bawang Dayak yang nantinya akan dipasarkan, sambil menikmati Tarian Kesenian Dayak yang akan dilaksanakan setiap Sabtu.” tutup Felly. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: HB

Editor: Lukman

(Visited 17 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!