Bapenda Kutim Siapkan Strategi Pungut Pajak Sarang Burung Walet

Musyaffa : Sedikit Sekali Yang Melakukan Pembayaran Pajak

0 311

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Salah satu potensi penerimaan pajak yang cukup besar di Kutai Timur (Kutim) ialah sektor Sarang Burung Walet. Bahkan Sarang Burung Walet di Kutim sendiri cukup banyak. Mencapai ribuan jumlahnya.

Tetapi Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutim Musyaffa menyebut minimnya penerimaan pajak dari sektor tersebut. Lantaran sedikit sekali yang melakukan pembayaran pajak tersebut. Terlebih yang banyak eksis Sarang Burung Waletnya, rata-rata tidak memiliki izin usaha.

“Jadi dilematis bagi kita,” jelas Musyaffa kepada awak media beberapa waktu lalu.

Hal ini dikarenakan, apabila Sarang Burung Walet yang telah beroperasi saat ini diurus izinnya. Akan terbentur dengan klasifikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

Sehingga meskipun pemilik Sarang Burung Walet ini mengurus izinnya ke instansi yang terkait. Tetap saja tidak akan mendapatkan izin usaha, dikarenakan rata-rata berada di jalur hijau dan kawasan permukiman.

Apabila nantinya para pemilik Sarang Burung Walet diminta untuk memindahkan lokasinya. Tentu ini akan menjadi permasalahan baru. Karena jika sarang dipindah beberapa ratus meter saja, akan berpengaruh pada tingkat pendapatan si pemilik.

Mus- sapaan akrabnya juga mengatakan, jika pajak Sarang Burung Walet termasuk kategori pajak yang sifatnya self assessment. Yakni sistem perpajakan yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab sendiri kepada Wajib Pajak (WP).

Dengan artian si pemilik harus berinisiatif untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang kepada dinas terkait. Lagi-lagi sistem ini hanya berlaku bagi yang memiliki izin saja.

Untuk menyiasatinya, ke depan Bapenda Kutim akan menerapkan strategi baru terkait pajak Sarang Burung Walet ini. Karena potensi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangatlah besar.

“Kita siapkan strategi lain. Mengambil di hilirnya, mengontrol bukan di sarang, tapi pintu keluarnya,” tutupnya. (DK.Com)

Penulis: RH

Editor: Lukman

(Visited 20 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!