Atasi Sampah, UPTD Disdik Sungai Kunjang Jalin kerjasama KWS

0 96

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering yang dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Siswa yang menabung juga disebut nasabah, memiliki buku tabungan dan dapat uang. Sampah yang ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang sudah bekerja sama.

Menurut Erminawati MPd, Kepala UPTD Disdik Kecamatan Sungai Kunjang beberapa hari lalu. Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian siswa agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah, sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat, sesuai konsep Samarinda HBS (Hijau, Bersih dan Sehat).

Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai sekolah yang bersih dan nyaman bagi siswa. Dengan pola ini maka siswa selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

Berangkat dari pemikiran tersebut, Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Sungai Kunjang Samarinda kemudian melakukan kerjasama dengan komunitas warga Samarinda (KWS) yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Undestanding (MoU).

Sejak dilakukan kerja sama, lalu disosialisasikan ke Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Sungai Kunjang tentang bank sampah. Pihak sekolah yang mempunyai otoritas menyampaikan kepada semua siswanya tentang bank sampah dan prosedur teknis pengumpulan sampah yang dikelola oleh KWS.

“Saat ini ada 20 SD se-Kecamatan Sungai Kunjang sudah melakukan pengumpulan sampah, utamanya botol plastik dan gelas plastik di lingkungan sekolah masing-masing. Petugas KWS akan mendatangi sekolah masing-masing untuk mengambil sampah plastik, lalu ditimbang dan dihargai pada pemilik sampah plastik,” ungkap Ermawati.

Rutinitas petugas KWS tidak mengganggu jam belajar, karena dilakukan pada jam istirahat, imbuhnya.

Informasi yang dihimpun Wartaan DETAKKaltim.Com menyebutkan, KWS menghargai 1 kg sampah plastik sebesar Rp1.500, dan ini menjadi tabungan siswa yang mengumpulkan sampah plastik yang dicatat di buku tabungan siswa masing-masing sebagai nasabah bank sampah.

Inilah salah satu alternatif untuk memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan. Yang pada akhirnya berdampak baik untuk bumi ini. (sentot)

(Visited 10 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!