Anggota KSU BIMA Tuntut Hak, Tuding PT TPS Manipulasi Data

0 208

DETAKKaltim.Com, MUARA BENGKAL : Anggota Koperasi Serba Usaha (KSU) Balai Insan Mandiri (BIMA) Serigit Rillen (Eri) selaku pemilik lahan Kebun Plasma mempertanyakan hasil Kebun Sawitnya yang selama 4 tahun masa produksi, namun belum pernah menerima hasil serupiahpun.

Pertanyaan ini diajukan kepada manajemen PT Telen Prima Sawit (TPS) selaku perusahaan yang mengelola Kebun Inti dan selaku mitra yang bertanggung jawab atas pengelolaan Kebun Plasma KSU BIMA .

Kepada Wartawan DETAKKaltim.Com, melalui sambungan teleponnya, Kamis (17/3/2016), Eri menjelaskan berbagai upaya telah dilakukannya untuk mendapatkan haknya namun tidak ditanggapi oleh pihak manajemen PT TPS. Mulai dari surat somasi yang dilayangkan pada 30 Januari 2016 lalu, hingga surat peringatan agar menyerahkan bagi hasil Sawit dari Kebun Plasmanya pada 11 Maret 2016 lalu.

“Saya pemilik lahan Kebun Plasma di KSU BIMA belum pernah menerima serupiahpun hasil dari kebun tersebut. Karena itu, kami menuntut PT TPS untuk segera memberikan hak kami selaku pemilik lahan,” ungkap Eri.

Dijelaskan Eri, luas Kebun Plasma yang berada di dalam tanggung jawab PT TPS seluas 530 hektar di Desa Batu Balai Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Itu berarti ada 265 anggota KSU BIMA pemegang hak atas Kebun Plasma yang mulai digarap sejak tahun 2007.

Salah satu bagian
Salah satu bagian kebun PT.TPS (foto:istimewa)

Dalam hitungannya, Kebun Plasma tersebut sudah berproduksi sejak tahun 2010 lalu. Jika diestimasi, selama kurun waktu 2010-2014 setiap pemilik mestinya sudah bisa menikmati rata-rata Rp62 jutaan per hektar hasil kebun mereka. Namun faktanya, serupiahpun belum pernah ia cicipi hasilnya.

Saat hendak dikonfirmasi, Fathur selaku Manajer Plasma PT TPS mengatakan belum bisa hari ini dengan dalih dalam perjalanan menuju Berau.

“Maaf hari (ini) belum bisa karena perjalanan ke Berau. Nanti kita atur lagi,” ujarnya melalui pesan singkat SMS.

Namun berdasarkan informasi dari salah seorang narasumber kami yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sepengetahuannya yang bersangkutan masih ada di Samarinda. Jika informasi ini benar, ini mengindikasikan manajemen PT TPS memang patut ditengarai telah melakukan berbagai manipulasi, sebagaimana yang disangkakan Eri terkait sejumlah data yang digunakan perusahaan tersebut untuk keperluan dengan pihak lain. (LVL)

 

 

(Visited 69 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!