Anggota DPRD Kutim Nilai Sektor Buruh Bisa Tingkatkan PAD

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih terbilang rendah yakni hanya Rp 2,8 Triliun, serta dengan luas wilayah Kutim yang cukup luas, tentunya tidak mampu untuk menopang pembangunan secara merata.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kutim diharapkan mampu mencari solusi atau membuat sebuah kebijakan, agar bisa meningkatkan APBD melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya sumber PAD yang belum disentuh dengan baik oleh pemerintah yakni disektor buruh. Hal itu menjadi sorotan Legislator Kutim Siang Geah.

“Buruh sebagai sumber PAD, belum dimaksimalkan oleh Pemerintah Kabupaten. Kita sedang tertatih-tatih dengan kondisi keuangan (APBD) yang kita miliki saat ini. Apabila ini (buruh, red) kita maksimalkan baik serta menjalin kerja sama dengan para buruh, saya kira ini bisa memberikan income (PAD),” jelas politisi PDI-P ini saat dikonfirmasi  DETAKKaltim.Com, Jum’at (27/6/2021).

Banyaknya perusahaan Outsourcing di Kutim, yang dinilainya bisa menjadi sumber PAD apabila dikelola pemerintah dengan baik.

Disamping itu, pendataan tenaga kerja yang masuk ke Kutim juga harus didata dengan baik. Sebab, banyak perusahaan yang membawa tenaga kerja dari luar tanpa izin pemerintah terlebih dahulu. Namun, setelah terjadi permasalahan di tempat kerja, baru menyoroti pemerintah.

Baca juga :

• Ketua DPRD Kutim Sebut Aspirasi Warga Tersandung SIPD
• Anggota DPRD Kutim Harap Perusahaan Welcome ke Masyarakat

“Ini mejadi perhatian kita bersama. Dimana kita juga harus melakukan pendataan dengan baik melalui regulasi.  Apalagi, Perusahaan Sawit yang banyak mendatangkan tenaga kerjanya dari luar Kutim. Ketika dipecat baru diketahui, data (KTP) tidak jelas, sehingga menjadi masalah  kita,” ujar anggota Komisi C DPRD Kutim ini.

Hal itu menurutnya, menjadi salah satu faktor bertambahnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran.

“Ini perlu dipertegas melalui regulasi (Raperda) yang dibuat. Sehingga bisa berdampak untuk kebaikan bersama.” pungkasnya. (DETAKKaltim.Com/adv)

Penulis : RH

Editor   : Lukman