Amrullah :  IKN “Green City”, Mimpi Indah Tanpa Mengurangi Hutan

Pembangunan IKN Berwawasan Kota Hijau

0 126
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : menjadi Ibu Kota Negara (IKN) adalah mimpi yang indah, sehingga saking indahnya  maka sayang jika tidak direalisasikan, sedangkan terhadap dampak lingkungannya maka pada prinsipnya pemerintah  dalam melaksanakan membangun IKN selalu mengacu pada masalah lingkungan atau Green City/ Kota hijau.

Mimpi ini seperti yang dijelaskan Amrullah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim, mengomentari dampak lingkungan dari adanya IKN tersebut, Senin (7/11/2020).

“Hutan tidak akan dibabat habis tapi malah akan dijaga oleh pemerintah, yang wilayahnya  akan dijadikan IKN. Misal lokasi Bukit Suharto, hutan di kawasaan tersebut, akan dijaga betul malah, ini (= Bukit Suharto) bisa jadi icon Indonesia,  wisatawan datang ke Ibu Kota Negara untuk melihat hutan kita,“ beber Amrullah.

Namun apakah lingkungan akan tetap terjaga jika sekiranya yang melakukan pembangunan IKN diserahkan pada pihak  investor swasta ? Menanggapi hal ini maka Amrullah menyatakan rasa optimisnya.

“Saya optimis, kan sudah ada guidence-nya  yang jadi petunjuknya. Mana yang boleh ditebang, mana yang tidak. Ini boleh dibangun ini tidak, kajian Amdal sudah ada. Saya yakin pemerintah tidak akan memberikan ijin pada mereka yang melaksanakan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan,“ terangnya.

Amirullah melanjutkan, ada sekitar 41.392 hektar lahan  tahap awal untuk pembangunan IKN yang merupakan areal hutan yang ijinnya milik perusahaan PT ITCI Hutani Manunggal.

Sedangkan terkait ribuan hektar lahan hutan yang akan diberi untuk IKN tersebut, apa tidak akan berdampak lingkungan?.

Baca juga : Kaltim Siapkan Lahan Untuk Program Pembangunan Ketahanan Pangan

Menanggapi hal ini maka kembali Amrullah menjelaskan, untuk itulah maka akan dibangun Ibu Kota Negara di dalam kawasan hutan  dengan program Green City atau kota hijau.

“Dengan  Green City, maka hutan akan tetap terjaga, sebab pemerintah akan menjaga hutan di kawasan tersebut. Jadi siapa yang akan berani merambah kawasan Bukit Suharto lagi? Jika sekiranya  telah menjadi Ibu Kota Negara. Siapa yang berani merusak hutan di kawasan itu? Tak mungkin ada yang berani, sehingga adanya Ibu Kota Negara atau IKN tersebut, tidak mungkin akan menyebabkan pengurangan hutan atau deforestasi,” kata Amrullah optimis. (DK.Com)

Penulis : @my

Editor   : Lukman

(Visited 9 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!