Sarang Hewan Berbahaya, Pencarian Seorang Nelayan Nunukan Makin Sulit

DETAKKaltim.Com, NUNUKAN : Keberadaan Rafik (35), seorang nelayan yang hilang sejak Kamis (2/10/2017) dini hari di perairan Sungai Sebaung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) kian misterius.

Pencarian yang dilakukan hingga Jum’at (3/11/2017) petang, terkendala kondisi medan yang berbahaya.

Dari lapangan, beragam unsur SAR sudah dilibatkan guna pencarian. Meliputi, personel dari Pos SAR Nunukan, Polsek Sei Nyamuk, Pos TNI AL Sebaung, dan masyarakat setempat.

Kini, mereka harus ekstra waspada pada ancaman binatang liar maupun kondisi air yang dapat berubah sewaktu-waktu.

Informasi yang diterima Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Kaltim-Kaltara, Kamis (2/10/2017), lokasi pencarian memang dipenuhi sarang Buaya dan Ular Kobra.  Pihaknya harus berpikir dua kali jika ingin menyentuh daratan, seperti hutan Bakau di tepi sungai yang merupakan sarang Buaya.

“Selain Buaya, juga Kobra panjang. Karena masuk daerah muara sungai dan lokasi banyak Pohon Bakau dan Nipah-Nipah juga tidak ada penduduk sekitar lokasi kejadian,” jelas Kepala Seksi Operasi BNPP Kaltimra Octavianto, pagi.

“Tim Bersama unsur SAR menyisir hingga radius 6 NM (mil laut) ke arah hillir dari lokasi kejadian,” sambung pria bertubuh subur ini.

Untuk operasi SAR pada H+2, Octa memastikan belum membuahkan hasil yang memuaskan. Korban belum ditemukan.

Sementara kendala lain, yakni pasang surut air laut juga tak menentu. Octa mengatakan, penyisiran petugas SAR yang dilakukan menjadi tak leluasa lantaran kedalaman air semakin menurun. Beberapa kali pihaknya harus mengukur kedalaman air sungai. Makin ke hilir air sungai makin dangkal.

Alhasil Ops SAR harus ditutup sekitar Pukul 17:24 petang.Tim dipastikan menginap di posko sekitar sungai bersama keluarga korban yang ikut membantu pencarian.

“Ops SAR Akan dilajutkan kembali besok pagi (Sabtu),” tandasnya. (rsk)

(Visited 1 times, 1 visits today)
BNPPNelayan HilangOperasiPencarianSAR
Comments (0)
Add Comment