Operasi SAR ABK MV Ocean Brave Dihentikan
Melkianus: Hasil Nihil
DETAKKaltim.Com, SELAT MAKASSAR: Kerja keras Tim SAR Gabungan mencari Wu Jiantao (China), Seorang Anak Buah Kapal (ABK) Ocean Brave berbendera Liberia yang dilaporkan jatuh dari Kapal hingga pencarian hari Ke-7 tidak juga membuahkan hasil, Jum’at (15/9/2023).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan Melkianus Kotta dalam keterangan tertulisnya yang diterima DETAKKaltiim.Com mengatakan, pada Pukul 17:00 Wita, Tim Rescue KPP Balikpapan dan Crew KN SAR 236 Wisanggeni melaksanakan debriefing.
“Operasi telah dilaksanakan selama 7 hari, dan tidak diketemukan tanda-tanda korban maka Operasi SAR diusulkan untuk ditutup,” jelas Melkianus.
Sebelum Operasi SAR tersebut ditutup, pencarian hari Ke-7 telah dimulai sejak Pukul 06:30 Wita. Pencarian menggunakan KN Wisanggeni seluas 222 NM², dengan pola pencarian menggunakan Parallel Sweep Search dengan track spacing 3 sampai 4 NM.
Sebelumnya, KPP Balikpapan menerima laporan kejadian tersebut dari Capt Guanyi Zhu, Sabtu (9/9/2023) pada Pukul 16:00 Wita. Dalam laporannya disebutkan, kejadian itu terjadi pada Pukul 00:30 Wita dengan perkiraan lokasi kejadian (LKP) 0°41’56.10″S 117°59’28.68″E.
BERITA TERKAIT:
Kronologis kejadian. Sabtu (9/9/2023) sekitar Pukul 00:30 Wita, Kapal Ocean Brave Bendera Liberia melintas di Perairan Selat Makassar. Kapten Ocean Brave menyadari salah satu Juru Mudinya tidak ada di Kapal, dugaan jatuh dari Kapal.
Setelah berlayar sejauh -/+ 11 NM, Kapten memutuskan untuk menyalakan sinyal marabahaya (EPIRB) agar segera direspon oleh Tim Penolong terdekat.
“Kapten Kapal memutuskan untuk kembali ke lokasi terakhir, yang diduga tempat jatuhnya korban,” jelas Melkianus lebih lanjut.
Setelah mendapat laporan tersebut, Kantor SAR Balikpapan berkoordinasi dengan pelapor dan selanjutnya bergerak menuju LKP melakukan pencarian. (DETAKKaltim.Com)
Penulis: LVL
