Vidcon dengan UCLG ASPAC, Wali Kota Bontang Ungkap Kondisi Pelaku UMKM

Neni : Sektor Non Migas Dukung Pertumbuhan 2,8 Persen

0 151

DETAKKaltim.Com, BONTANG : Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengikuti acara Webshare 08 dari The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) di Command Center, Jum’at (15/5/2020).

Pada acara dengan tema Peluang Ekonomi Digital di Tingkat Daerah Dalam Kondisi Covid-19 yang digelar melalui video conference itu, Neni memaparkan kondisi pelaku ekonomi di Bontang di tengah kondisi wabah pandemi global Covid-19.

Dikatakan Neni, Bontang yang kotanya kecil dan 70 persennya lautan baru berusia 20 tahun dan dikelilingi oleh perusahaan. Ketika Bontang tergantung pada dana bagi hasil (DBH) Minyak, Gas bumi, dan Batubara, maka pertumbuhan ekonominya sempat menurun dari sektor Migas, bahkan minus. Sehingga, pihak pemerintah berusaha bagaimana membangun sektor non Migas.

“Alhamdulillah sektor non Migas saat inilah yang memperkuat Kota Bontang dan pertumbuhannya cukup positif 2,8 persen,” jelas Neni di Command Center.

Ketika Bontang sedang gencar-gencarnya membangun ekonomi mikro, UMKM, ternyata di tahun 2020 Bontang mendapatkan ujian berat yakni pandemi Covid-19.

“Tapi Alhamdulillah Bontang tak ada transmisi lokal, kasus di Bontang juga ada 11 kasus dan 4 kasus sudah sembuh,” imbuhnya.

Sementara itu, jumlah UMKM di Bontang disebutkan Neni ada sebanyak 15.000 pelaku usaha. Pemerintah juga membuat program one village one product unggulan untuk menumbuhkan ekonomi mikro. Hampir 60 persen pelaku usaha terdampak Covid-19. Tapi Neni mengupayakan Bontang pasca Migas dengan mendatangkan industri hilir.

“Agar Bontang tetap hidup dan tidak menjadi kota mati, maka dengan membangun industri hilir, salah satunya mendatangkan investor untuk membangun pabrik minyak goreng CPO,” pungkasnya. (DK.Com)

Penulis : Cinhue

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!