Unjuk Rasa di Long Bentuq, Warga Kena Imbas Buah Sawit Busuk

Krispensius : Perkiraan Saya Paling Sedikit 5-10 Truk Per Hari

0 405
DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Unjuk rasa masyarakat adat Dayak Modang, Desa Long Bentuq, Kecamatan Busang, Kabupaten Kutai Timur, beberapa waktu lalu berimbas pada kondisi ekonomi masyarakat. Akivitasi perekonomian masyarakat terganggu, karena aksi dibarengi dengan penutupan Portal Km 16. Demikian disampaikan Pengurus Koperasi Mandiri 1 Krispensius kepada media, Minggu (7/2/2021).

Menurut Krispensius, masyarakat merasakan dampak penutupan Portal Km 16. Buah Sawit milik masyarakat tidak bisa dijual ke pabrik, sehingga banyak sekali buah yang dibuang dan akhirnya membusuk. Padahal, saat ini sedang panen dan cuaca juga cukup baik.

“Otomatis busuk dan tidak bisa dijual. Padahal untuk masyarakat misalnya, perkiraan saya paling sedikit 5-10 truk per hari tidak bisa dijual. Itu di luar koperasi,” jelasnya.

Kondisi demikian, jelas Krispensius, tentu menjadikan masyarakat kehilangan pemasukan dan berimbas pada keluarga.

Sementara secara pribadi, Krispensius juga mengaku rugi. Sebagai transportir untuk mengangkut Crude Palm Oil (CPO) misalnya, dia harus menyewa alat angkutan. Dan biaya angkutan tersebut terus berjalan, meski operasional terhenti karena penutupan Portal.

“Kita nggak ada penghasilan, lalu supir juga nggak bisa kerja. Padahal uang makan terus jalan,” keluh Krispensius.

Yang  juga disesalkan, karena masyarakat adat Dayak Long Bentuq tidak terlebih dahulu berkomunikasi dengan masyarakat di Desa sekitar. Padahal kalau mengatasnamakan masyarakat, lanjutnya, hendaknya dibicarakan dengan semua elemen masyarakat, termasuk pihak Koperasi.

“Mereka tidak koordinasi dulu dengan kita. Apalagi KSU Unit 1 ini membawahi dua Desa, yaitu Long Nyelong, dan Long Pejeng. Selain itu, jalan yang ditutup kan menyangkut orang banyak. Jadi siapapun sebenarnya berhak memakai jalan tersebut, bukan hanya bagi Long Bentuq,” lanjut Krispensius.

Berita terkait : PT SAWA Sebut Telah Ganti Rugi Lahan Long Bentuq

Kepala Desa Long Bentuq Heriansyah juga menilai, bahwa unjuk rasa tersebut sangat merugikan masyarakat.

“Bukan hanya bagi Kecamatan Busang, tetapi juga lintas daerah Muara Ancalong dan Kecamatan lain. Sangat menghambat aktivitas masyarakat secara umum,” kata Heriansyah.

Begitu pula dengan Buah Sawit milik masyarakat, menurut Heriansyah juga banyak yang yang tidak bIsa dijual dan akhirnya membusuk.

“Tentu saja akhirnya dibuang, karena warga tidak bisa melintas, khususnya warga Long Besak. Jadi, memang sangat merugikan. Apalagi waga sedang panen. Warga juga sebentar lagi panen Padi. Apa tidak terpikir seperti itu,” pungkasnya. (DK.Com)

Penulis : RH

Editor   : Lukman

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!