Tolak Revisi UU KPK, Mahasiswa dan Pelajar Kutim Kembali Gelar Demo

0 126

DETAKKaltim.Com, KUTAI TIMUR : Aksi unjuk rasa di Sangatta Kutai Timur (Kutim) kembali berlangsung hari ini, Senin (30/9/2019).

Titik aksi dilakukan di simpang tiga Jalan AW Syahranie (yang biasa disebut Jalan Pendidikan) dan DPRD Kutim. Aksi unjukrasa hari ini merupakan lanjutan unjuk rasa sebelumnya yang menentang Undang-Undang (UU) yang dianggap tidak pro terhadap rakyat.

Aksi unjuk rasa dilakukan oleh para Mahasiswa yang berasal dari gabungan tiga Kampus di Kutim yakni Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper), Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Sangatta (STAIS) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (Stienues).

Aksi unjuk rasa ini tidak hanya dilakukan Mahasiswa, namun terlihat juga beberapa Siswa SMK yang berada di barisan pengunjuk rasa.

Unjuk rasa dilakukan di simpang tiga Jalan Pendidikan dengan melakukan orasi dan membakar ban bekas. Arus lalu lintas mulai terhambat lantaran massa melakukan aksi di tengah jalan.

Menurut Koordinator Lapangan aksi unjuk rasa Leonardo, Mahasiswa kembali menggelar demo lantaran tujuh tuntutan mereka tak dikabulkan oleh pemerintah dan DPR.

Leonardo mengatakan, demo hari ini tidak hanya diikuti oleh satu Kampus saja, melainkan diikuti oleh Aliansi Mahasiswa Kutai Timur, dimana berbagai Kampus ada di dalamnya. Ia mengatakan, aksi kembali digelar karena tuntutan mereka dirasa tak mendapatkan respon dari pemerintah.

“Menanggapi berbagai dinamika sekarang, pun juga melihat bahwa tuntutan kita belum juga nampak ada keseriusan dari pihak-pihak terkait untuk melaksanakannya,” sebut Leonardo.

Mereka yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kutim ini menggelar unjuk rasa di tiga titik keramaian.

“Mulai Pukul 8:00 pagi ini, kami berkumpul di Kampus masing-masing. Kemudian bergerak ke kawasan Simpang Pendidikan dan berkumpul bersama rekan lainnya di situ,” jelasnya.

Selanjutnya, para massa Mahasiswa melakukan long march ke Kantor Polres Kutim dan terakhir berkumpul di Gedung DPRD Kutim untuk kembali berorasi dan mengeluarkan segala tuntutannya.

Aksi ini, menurut Leonardo, merupakan bentuk gerakan atas rasa simpati para Mahasiswa di Kutim atas kondisi Indonesia yang tak kunjung membaik saat ini.

“Reformasi 1998 telah dikhianati oleh orang-orang yang anti demokrasi. Sehingga kami, Mahasiswa dan elemen masyarakat yang pro demokrasi memutuskan untuk menggelar aksi,” tutupnya. (RH)

(Visited 1 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!