Tak Ada Kuliah Tatap Muka, Pengusaha Warung Makan Menjerit

Sebelum Pandemi Bisa Habis 20 Ekor Per Hari

0 152
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Tidak adanya kegiatan perkuliahan secara tatap muka membuat para pengusaha di kawasan Jalan Pramuka, Kecamatan Samarinda Ulu, Kelurahan Gunung Kelua, mengeluh karena omset mereka terjun bebas saat masa pandemi seperti ini.

Sahlan, salah satu pengusaha warung makan yang sudah berjualan selama 3 tahun ini mengaku sejak adanya wabah Covid-19 warungnya sangat sepi. Hal itu disebabkan banyak mahasiswa dan mahasiswi yang indekos di kawasan pramuka memilih untuk pulang kampung, sehingga warungnya yang mayoritas pembelinya dari kalangan mahasiswa otomatis sepi pembeli.

“Dulu sebelum pandemi per hari saya bisa menghabiskan 20 ekor Ayam, sekarang paling banyak hanya 5 ekor saja. Sekarang pembelinya hanya warga setempat yang jumlahnya kecil, tidak seperti dulu saat perkuliahan masih aktif, banyak mahasiswa jadi pelanggan warung saya. Kalau dihitung-hitung omset saya turun drastis hingga 60 persen saat ini,” ucap Sahlan kepada DETAKKaltim.Com, Selasa (5/1/2021).

Senada dengan Sahlan, Abi salah satu pengusaha yang memiliki Toko ATK (Alat Tulis Kantor) dan penyedia jasa foto copy yang sudah merintis usahanya selama 10 tahun menuturkan, bahwa saat ini ia sampai harus menekan biaya pengeluaran yang digunakan untuk usahanya guna bisa bertahan di saat masa pandemi seperti ini. Ia juga menambahkan, dengan ditiadakannya perkuliahan saat ini membuatnya tidak memesan stok perlengkapan ATK sementara waktu.

Baca juga : Plt Bupati Kutim Siap Jadi Yang Pertama Divaksin Covid-19

“Cara bertahan saya dengan mengurangi penggunaan mesin-mesin yang memerlukan daya listrik besar, seperti mesin foto copy biasanya saya gunakan 3 mesin sekarang hanya 1 mesin. Saya berusaha tidak mengurangi karyawan, namun saya menyesuaikan gajinya dengan pendapatan saya sekarang. Omset saya turun hingga 90 persen, karena memang pengguna jasa mayoritas kalangan mahasiswa,” kata Abi.

Para pengusaha ini berharap agar perkuliahan bisa berjalan seperti sedia kala, namun sementara mereka harus bersabar lagi karena diketahui pemerintah daerah sepakat menunda kegiatan belajar mengajar para murid dan mahasiswa secara tatap muka. Mengingat kasus penularan Covid-19 masih meningkat di Kota Samarinda. (DK.Com).

Penulis : Setyo Wahyu Aditya

Editor : Lukman

(Visited 41 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!