Setelah Viral di Media Sosial, Pemprov Kaltim Tinjau Longsor

Samri: Kebiasaan Yang Harus Dihilangkan!

0 168
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengunjungi lokasi longsor di daerah Teluk Bajau, Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, Rabu (3/2/2021).

Entah karena unggahan Samri Shaputra, anggota Komisi 3 DPRD Samarinda, yang mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi itu di media sosial atau bukan, yang jelas Dinas PUPR Provinsi Kaltim, dan Kadishub Kaltim telah meninjau lokasi tersebut sehari setelah unggahan itu.

Dalam unggahannya di media sosial, Samri mengungkapkan kekecewaannya akibat jalan terhalang longsor di daerah Teluk Bajau, Mangkupalas, Kecamatan Samarinda Seberang, sepanjang 50 meter, akibat longsor yang terjadi dari Bukit bekas Tambang yang tak terpakai dan tidak beroperasi lagi.

Lambannya Pemerintah Provinsi menangani longsor menambah kekecewaannya, mengingat jalan tersebut adalah jalan Provinsi. Ia bahkan menyampaikan tuntutan deadline kepada Gubernur untuk menangani longsor tersebut ke media sosial, yang akhirnya viral mendapat dukungan masyarakat.

Dihubungi lewat Telpon selulernya,  Samri menceritakan sebab mengunggah postingan longsor tersebut ke media sosial.

“Ada alat berat stand by di lokasi longsor tapi tidak bekerja, sedang  jalan tertutupi oleh lumpur longsoran namun tidak dibersihkan, “ sebutnya dengan penuh kekesalan, Rabu (3/2/2021).

Ia melanjutkan, jika Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda sesungguhnya telah membantu Pemerintah Provinsi, bahkan tindakan awal waktu longsor pertama itu dimulai dari Pemerintah Kota,  baru kemudian berkoordinasi dengan UPTD Dinas PUPR Provinsi Kaltim, yang menangani langsung.

“Di lapangan sebenarnya dari  UPTD Dinas  Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menurut pengakuan mereka sudah bekerja, karena memang di lapangan kita melihat beberapa unit alat berat di situ, cuman yang dikeluhkan oleh masyarakat alat itu hanya stand by saja dan tidak bekerja,“ ujarnya dengan nada kecewa.

Berita terkait : Warga Geram Tanah Longsor Mangkupalas Lamban Ditangani Pemprov Kaltim

Lalu Samri mencerikan pengalamannya, iapun beberapa kali melintas di situ, tapi tidak pernah menyaksikan alat berat  itu bekerja.

“Yyang ada hanya stand by saja, itu yang yang kemudian menimbulkan pertanyaan besar dari masyarakat, sehingga ada komentar miring yang mengatakan bahwa alat itu hanya sekedar pemanis atau sekedar menyenangkan hati masyarakat yang menuntut perbaikan jalan,“ bebernya.

Meski masyarakat masih bisa lewat, kata dia lebih lanjut, cuma jadi sempit. Jalan itu dua jalur, lebar kurang lebih 8 meter, namun  akibat longsor jalan tinggal  2 meter, cukup untuk satu mobil sehingga jalan menggunakan sistem buka tutup.

“Yang dari arah Palaran misalnya dilewatkan dulu 10 mobil, selanjutnya ditutup lagi. Gantian yang dari arah Samarinda Seberang lewat lagi, nah itu membuat antrian panjang yang akhirnya menjadi macet yang berkepanjangan,“ keluhnya.

Postingan Samri di media sosial akhirnya menuai dukungan dari masyarakat hingga menjadi viral dibagikan ratusan kali oleh warga net.

Dari pengakuan warga yang melintas, akhirnya alat berat di lokasi longsor disebutkan sudah kembali bekerja membereskan longsor.

Menanggapi hal ini, Samri berkomentar dengan nada sumbang, “Kebiasaan yang harus dihilangkan!“ tutupnya. (DK.Com)

Penulis  : @my

Editor   : Lukman

(Visited 2 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!