DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Rita Widyasari, salah seorang kandidat kuat yang akan maju bertarung memperebutkan kursi bergengsi Gubernur Kaltim 2018, menanggapi kemungkinan gagalnya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim, akibat belum adanya kata sepakat soal anggaran untuk menyelenggarakannya.
Usai mendaftar di Partai Hanura, Rita menjawab pertanyaan wartawan kemungkinan tersebut dengan tegas mengatakan itu kegagalan Gubernur.
“Itu kegagalan Pak Gubernur, beliau harus mencarikan dananya itu. Batalkan semua proyek-proyek, Pilgub harus dilaksanakan,†tegas Rita, Selasa (25/7/2017) sore.
Menurut Rita, ini pesta seluruh rakyat. Demi terselenggaranya Pilgub, ia meminta anggaran untuk proyek dipotong termasuk untuk penyelenggaraan acara. Jangan minta ke daerah.
“Harus begitu, masa kabupaten kota suruh setor. Harusnya Provinsi ngasi ke daerah,†sebut Rita seraya tertawa.
Hingga kini KPU, Bawaslu, dan Tim Penyusunan Anggaran Daerah (TPAD) Pemprov Kaltim belum menemukan titik temu dalam jumlah anggaran penyelenggaran Pilgub Kaltim. Pemprov hanya menyodorkan anggaran Rp250 Miliar, sedangkan KPU meminta Rp356 Miliar.
Meski agenda Pilgub masih menghadapi masalah keuangan, namun Rita terlihat tetap sumringah saat usai mengembalikan formulir pendaftaran. Isyarat dukungan dari Partai Hanura yang kuat bisa jadi penyebabnya.
Berita terkait : Kandidat Gubernur Kaltim, Sinyal Kuat dari Hanura Untuk Rita
Disinggung mengenai ditetapkannya Setya Novanto, Ketua Umum Partai Golkar sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam proyek pengadaan E-KTP, apakah berpengaruh dalam penetapannya sebagai kandidat bakal calon Gubernur Kaltim, Rita mengatakan tidak terpengaruh.
“Korupsi itu orang per orang, bukan partai. Kami tidak pernah menerima uang apapun dari Pak Setya Novanto, dan saya tetap mendukung beliau,†tandas Rita. (LVL)
