PWI Kaltim Bedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda

0 114

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim menggelar kegiatan diskusi publik bertajuk Membedah Visi Misi Calon Pemimpin Samarinda, di Hotel Selyca Samarinda, Minggu (26/1/2020) sore.

Dalam sambutannya, Sekretaris PWI Kaltim Wiwid Marhaendra Wijaya mewakili Ketua PWI yang berhalangan hadir mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan Seksi Bidang Politik. Menjadi kegiatan pertama kepengurusan PWI Kaltim setelah pemilihan 30 November 2019.

“Sebenarnya kita mengundang semua kandidat yang memasang balihonya di pinggir jalan, namun yang hadir hanya ini. Mungkin lebih senang memasang di pinggir jalan dari pada menyampaikan visi misinya di ruangan ini,” kata Wiwid sebelum membuka diskusi.

Dalam diskusi itu, hanya hadir kandidat Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Zairin Zain dengan pasangannya Sarwono. Meski sepi kandidat yang hadir, namun diskusi itu berlangsung menarik lantaran 5 orang panelis dari berbagai latar belakang dihadirkan panitia. 2 dari akademisi 3 dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), masing-masing Dr Retno Haris (Unmul), Chairil Anwar yang biasa disapa Codi (Unmul), Pradarma Rupang (Jatam), Buyung Marajo (Pokja 30), dan Yohana Tiko (Walhi Kaltim).

Sarwono yang akan berpasangan Zairin pada Pilwali mengawali penyampaian visi dan misinya dengan mengusung tagline Menuju Samarinda Bangkit dengan 17 program unggulan.

Saat giliran Zairin tampil, sempat membuat seisi ruangan geerr ketawa lantaran menyebutkan betapa beruntungnya dia, karena pasangannya telah menyampaikan visi misinya terlebih dahulu.

“Saya beruntung, karena pasangan saya sudah menyampaikan visi. Jadi saya hanya mengulang sedikit, Pak Andi Harun yang menyampaikan visi sendiri,” kata Zairin yang langsung disambut tawa seisi ruangan.

Apa yang disampaikan Sarwono pada paparannya, salah satunya terkait bagaimana mengatasi banjir, dilanjutkan Zairin dengan mengatakan itulah yang akan dilakukan. Bagaimana mengatasi banjir, melakukan penataan kota, termasuk menata Citra Niaga yang sempat mendapatkan penghargaan Aga Khan yang sekarang tidak terurus.

Zairin juga menjelaskan bahwa akan mengutamakan program-program prioritas mengingat keterbatasan anggaran.

“Tahapan-tahapan setiap tahunnya mana yang menjadi prioritas utama, kemudian yang second priority kita tinggalkan sedikit,” kata Zairin.

Sedangkan Andi Harun menyampaikan, menghadapi Samarinda sebagai penyangga Ibu Kota Negara setidaknya Samarinda menghadapi sejumlah persoalan mendasar. Pertama soal ketercukupan energi listrik, masalaha banjir, air bersih, serta ketimpangan pembangunan antar wilayah. Karena itu, ia menyampaikan salah satu programnya adalah pengalokasian anggaran Rp100 hingga Rp300 Juta per RT setiap tahun.

Diskusi berlangsung seru, pertanyaan-pertanyaan panelis cukup tajam menyoroti visi dan misi kandidat pemimpin Samarinda yang disampaikan di awal diskusi. Isu lingkungan menjadi sorotan yang cukup tajam berkaitan dengan penanganan masalah banjir.

Meskipun para kandidat sudah berusaha menyampaikan programnya secara baik, namun di sesi jumpa pers, para panelis mengakui pesimis kandidat yang hadir ini bisa mengatasi persoalan Samarinda ke depan.

“Kita belum melihat secara konkret tadi, apa lagi yang nggak ada, yang nggak datang. Kita sama sekali nggak tahu, nggak punya informasi. Yang datang hari ini tidak ada hal yang baru,” kata Retno.

Retno berharap ada forum-forum lain yang bisa lebih leluasa waktunya, untuk memberikan kesempatan kepada para kandidat dalam menyampaikan visi misinya. Meski demikian ia tetap mengapresiasi terselenggaranya acara ini, dan kehadiran para kandidat pemimpin Samarinda tersebut. (DK.Com)

Penulis : LVL

(Visited 9 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!