DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur III Lembaga Administrasi Negara (PKP2A III LAN) Samarinda, menggelar pelatihan Reform Leader Academy (RLA) di Kantor PKP2A III LAN, Selasa (23/5/2017).
Kegiatan RLA angkatan X yang akan berlangsung sejak 23 Mei hingga 3 Oktober 2017 dengan tema ‘Akselerasi Penerapan Open Government Dalam Mewujudkan Pemerintahan yang Inovatif dan Akuntabel’ dibuka Kepala Pusdiklat Teknis dan Fungsional LAN, Basseng, mewakili Kepala LAN, Adi Suryanto.
25 orang peserta pilihan dari sejumlah instansi seperti Kejakasaan Agung RI (3), Kementerian Sekretariat Negara (2), Polri (7), Sekretariat Kabinet (2), Kemenpan dan RB (3), BPKP (4), Kemenkeu (2), dan LAN (2) mengikuti kegiatan ini.
Menurut Basseng, LAN telah melakukan berbagai perubahan melalui kegiatan Diklat. Khusus kegiatan RLA ini diharapkan membawa perubahan yang lebih besar lagi secara keseluruhan, di lembaga dari mana peserta berasal.
“Misalnya peserta yang berasal dari Polri itu secara bersama-sama peserta akan mendorong reformasi birokrasi di tubuh Polri,†jelas Basseng usai pembukaan kegiatan kepada Wartawan DETAKKaltim.Com.
Dari kegiatana ini peserta diharapkan mendorong perubahan dalam tataran nasional, lanjutnya, bukan hanya di kementerian lembaganya. Selain itu peserta juga diharapkan membuat rencana aksi reformasi birokrasi yang sifatnya nasional, yang mendorong semua instansi pemerintah bisa mewujdukan open government dalam rangka mendorong akuntabilitas di semua instansi pemerintah.
“Hasil akhir dari pada peserta nanti akan membawa perubahan di tingkat nasional,†imbuhnya.
Karena Diklat ini begitu strategis, masih menurut Basseng, segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik. Bukan hanya pematerinya, namun juga peserta yang telah melalui beberapa tahapan seleksi. Sehingga dari 298 peserta yang diseleksi hanya ada 150 yang lolos setelah melalui serangkaian tes.
“Ini Diklat bukan training as usual (biasa), tapi ini Diklat yang kelasnya memang berbeda,†tegas Mariman Darto, Kepala PKP2A III LAN Samarinda.
Diklat ini diakui Mariman memang biayanya tidak sedikit, dan dibiayai oleh negara. Tidak seperti Diklat lainnya yang biayanya dipungut dari peserta.
Terkait hanya ada 7 instansi yang mengikuti RLA ini, dijelaskan Mariman, karena kegiatan ini berhubungan dengan isu pertangung jawaban yang memiliki keterkaitan antara satu instansi dengan instansi lainnya, baik secara akuntabilitas financial performance maupun managerial performance.
Kegiatan Diklat yang telah berlangsung sebanyak 10 angkatan ini dimulai sejak tahun 2013, selama 4 tahun pertama baru menghasilkan 125 alumni. Mengingat perannya yang strategis maka di tahun 2017 Diklat ini memiliki 6 angkatan dengan jumlah peserta 150 orang. (LVL)
