Perangi Narkoba Sebagai Penjajah Generasi Muda

0 46

Oleh : Muhammad Safei, S. Kom (Lulusan Terbaik Program Sarjana Universitas Mulawarman Periode September 2017)

INDONESIA merupakan Negara dengan penduduk terbanyak ke empat di dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 258 juta, menjadikan bangsa ini sebagai target penyebaran narkotika. BNN menyebut saat ini ada hampir 6 juta masyarakat Indonesia yang masuk dalam fase ketergantungan. Itu belum termasuk pengedar maupun mereka yang masih dalam tahap mencoba. Mirisnya lagi, penyebaran Narkoba sudah menyasar ke seluruh elemen masyarakat.

Kondisi inilah yang akhirnya membuat pemerintah mengatakan status darurat terhadap penyalahgunaan Narkoba. Bahkan jauh sebelumnya, kondisi ini telah diingatkan Presiden ke-2 RI, Soeharto pada 1971 silam. Meski begitu, belum ada upaya signifikan untuk mengatasinya, di mana setiap tahunnya jumlah korban penyalahguna ini terus saja mengalami peningkatan. Utamanya di kalangan generasi muda yang berusia di antara 11 sampai 24 tahun.

Menurut data Ditreskoba Polda Kaltim, 2015 lalu jumlah penyalahguna Narkoba di kalangan pelajar mencapai 40 orang. Angka ini diprediksi terus naik yang disebabkan beberapa faktor. Di antaranya rasa ingin tahu untuk mencoba, sulitnya mendeteksi tempat masuknya Narkoba dan masih kurangnya kepedulian masyarakat itu sendiri untuk melaporkan adanya indikasi Narkoba di lingkungannya. Pun demikian sikap keluarga yang enggan melaporkan kepada pihak berwajib, bila ada anggotanya yang menjadi penyalahguna. Ini seharusnya menjadi perhatian serius dari semua kalangan dan di saat inilah peran generasi muda sangat diperlukan.

Menilik perjalanan sejarah, generasi muda memegang peranan penting dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan. Namun apa yang terjadi saat ini, jika justru banyak anak muda kita yang rusak oleh Narkoba. Sebagai agen perubahan di masa depan, seharusnya pemuda menjadi contoh untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih baik. Termasuk memegang peranan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.

Berikut beberapa sikap yang harusnya bisa diterapkan untuk melindungi diri dari Narkoba. Senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan, menolak ajakan yang bersifat negatif, serta memperbanyak informasi tentang bahaya Narkoba.

Proses pengembalian semangat bagi anak muda untuk senantiasa produktif memang bukan perkara mudah. Tapi jika ini tidak dilakukan, maka akan tercipta generasi yang miskin kreativitas, sehingga akan berdampak pada keterbelakangan pembangunan di waktu akan datang. Pemberdayaan anak muda dalam hal pencegahan Narkoba akan lebih mudah jika terorganisir dengan baik. Keberdaan organisasi pemuda yang konsen terhadap persoalan ini, akan menjadi potensi dalam melakukan pendampingan pada kelompok sebaya yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

Namun hal ini tidak akan memberikan dampak signifikan bilamana tidak ada dukungan dari seluruh elemen di masyarakat. Terutama orang tua, keluarga, lingkungan dan instansi terkait. Oleh karenanya butuh sinergi yang saling menunjang untuk membebaskan dan menyelamatkan generasi muda ini. Ingat, memberantas narkoba sama artinya dengan membuka kesempatan untuk menuju cita-cita bangsa ini. Sebagai generasi muda, tunjukan kreativitas tanpa batas, beraksi dan berprestasi tanpa narkoba. (/*/rz)

(Visited 6 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!