Pendampingan Tidak Maksimal, Dinas Kehutanan Kaltim Kekurangan Tenaga Penyuluh
DETAKKaltim. Com, SAMARINDA : Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur mengalami kekurangan tenaga penyuluh. Tahun 2019 Kaltim hanya memiliki 43 tenaga penyuluh kehutanan.
Plt Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim Enny Endharpuri mengatakan, kurangnya tenaga penyuluh menyebabkan pendampingan kepada masyarakat dan penggiat hutan menjadi sangat minim. Ia menyebutkan, dengan area perhutanan di Kaltim yang cukup luas penyuluh kehutanan dibutuhkan mencapai 200 orang.
“Penyuluh kehutanan di Kaltim masih sangat kurang, kalau dihitung dari analisa jabatan dibutuhkan minimal 170 orang,” ujar Enny Endharpuri kepada DETAKKaltim.Com, Selasa (12/11/2019).
Tenaga penyuluh kehutanan idealnya memberikan pendampingan untuk satu orang satu kecamatan, namun dengan keterbatasan yang ada kini satu orang penyuluh harus mendampingi beberapa wilayah kecamatan, akibatnya pendampingan yang dilakukan tidak maksimal, sehingga berpengaruh terhadap pemahaman warga masyarakat terhadap upaya pelestarian hutan dan pendampingan para petani.
“Kaltim tidak seperti daerah-daerah lain, medannya cukup berat dilewati, jarak tempuh topografi wilayah yang terlalu jauh dan sarana dan prasarana yang kurang menunjang menjadi kendala petugas penyuluh. Satu kecamatan ke kecamatan lain bisa ditempuh dan memakan waktu beberapa jam, dan bisa setengah hari,” kata Enny.
Agar bisa mengatasi permasalahan kekurangan SDM tenaga penyuluh, saat ini Dinas Kehutanan Kaltim tengah mengkaji regulasi terkait tenaga Penyuluh Swadaya Masyarakat (PKSM).
Mengingat kehadiran penyuluh kehutanan sangat dibutuhkan, dengan harapan semakin banyak penyuluh kehutanan akan mempercepat apa yang diharapkan tentang pelestarian hutan di Provinsi Kaltim.
“Kami akan memanfaatkan tenaga penyuluh swasta dan penyuluh swadaya masyarakat, itu sesuai dengan peraturan Kementerian LHK, tentang penyuluh kehutanan swadaya masyarakat,” pungkasnya. (DK. Com)
Penulis : Amin Gladis
Editor  : LVL
