DETAKKaltim.Com, PENAJAM : Menjadi Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) selama dua periode, Mustaqim MZ telah banyak memberikan kontribusi lebih bagi kemajuan daerah ini. Berbagai konsep, pemikiran, maupun tenaga telah disumbangkan langsung demi kemajuan Tanah Benua Taka hingga saat ini.
Menurut suami Hj Yulia Makhfirah itu, pada dasarnya pembangunan di suatu daerah sesungguhnya tidak ada kata tuntas. Melainkan pembangunan selalu dilaksanakan secara berkelanjutan dari satu periode keperiode berikutnya. Namun, perubahan ke arah yang lebih baik itu dengan jelas dapat disaksikan di Kabupaten PPU ini.
“Dulu Kabupaten kita PPU hanyalah sebuah daerah yang  tidak memiliki apa-apa. Daerah ini hanya sebuah wilayah kecamatan dari Kabupaten Paser sebagai Kabupaten induk PPU. Tapi kini semua telah berubah. Kabupaten kita PPU telah memiliki segalanya. Pembangunan jalan-jalan penghubung dibangun dengan kelebaran yang memadai, gedung perkantoran tertata rapi, berbagai pelayanan masyarakat telah diciptakan, di sana ada ambulan desa, air bersih bagi masyarakat, UPT PU Kecamatan dan sebagainya, yang semuanya bermuara pada kesejahteraan masyarakat PPU,“ terang Mustaqim, Senin (4/7/2017).
Semua itu, kata dia, tentunya merupakan bentuk-bentuk perwujudan kemajuan daerah yang ada di Kabupaten PPU ini. Ke depannya, tentunya berbagai kemajuan daerah yang ada tersebut  harus terus ditingkatkan dari apa yang telah dimiliki daerah saat ini.
“Salah satu contoh mungkin selama ini, bertahun-tahun pengelolaan Minyak Bumi dan Gas (Migas) di daerah kita hanya dikelola oleh Perusahaan asing. Ke depan sumber-sumber Migas yang ada di daerah PPU dapat dikelola oleh PPU sendiri yang sudah jelas dapat memberikan kontribusi besar bagi PAD Kabupaten PPU. Begitu juga konsep-konsep lainnya yang dapat dikembangkan daerah demi kemajuan PPU ke depan,“ ungkap Mustaqim.
Namun, konsep-konsep tersebut tentunya diberikan memang harus ada upaya yang dilakukan daerah, lanjutnya. Salah satunya, untuk pengelolaan Migas, Pemerintah Daerah Kabupaten PPU saat ini telah jauh-jauh melakukan pembelajaran ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau, tentang pengelolaan Migas di daerah itu. Dipilihnya Kabupaten Siak, karena daerah itu merupakan kabupaten sukses sebagai pengelolaan Migas di daerahnya. Bahkan dalam catatan yang ada, Kabupaten Siak mampu memperoleh PAD dari sektor Migas yang dikelola sendiri hingga Rp300 Miliar per tahun.
“Jika kita Kabupaten PPU mampu mengelola sumur-sumur Migas yang ada di daerah ini seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Siak, tentunya ini akan menjadi sebuah tambahan besar bagi PAD yang ada di Kabupaten PPU,“ ujarnya.
Lebih jauh Mustaqim menjelaskan, bahwa saat ini sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia tengah dihadapkan dengan persoalan besar yaitu penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara drastis. Tidak terkecuali yang dialami oleh Pemerintah Kabupaten PPU. Sementara dengan anggaran terbatas yang dimiliki oleh Pemkab PPU tersebut, berbagai pembangunan di lingkungan pemerintah dan masyarakat tetap harus terus berjalan dan dilaksanakan.
“Dulu dalam beberapa tahun yang lalu Kabupaten kita perna memiliki APBD hingga Rp2 Triliun lebih. Kemudian beberapa tahun terakhir terus mengalami penurunan dan saat ini APBD PPU hanya tersisah dalam kisaran Rp1 Triliun lebih,“ ungkap Mustaqim lagi.
Mantan Sekretaris DPRD Samarinda ini berharap, melalui upaya-upaya perbaikan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten PPU, pembangunan daerah Kabupaten PPU semakin maju, kesejahteraan masyarakatpun semakin terpenuhi.
“Kabupaten kita merupakan daerah yang kaya. Berbagai sumber kekayaan alam ada di dalamnya. Dengan upaya yang dilakukan selama ini, kita berharap mampu membuahkan hasil positif bagi kemajuan Tanah Benuo Taka tercinta,“ tandasnya. (Humas6/LVL)
