Komisi 3 DPRD Balikpapan RDP Bappeda, Singgung Banjir Sungai Ampal

Butuh Rp1,9 Triliun Atasi Persolan Banjir

0 283

DETAKKaltim.Com, BALIKPAPAN : Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan telah melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Bappeda Litbang, Selasa (14/7/2020).

Ketua Komisi 3 Alwi Al Qadri menjelaskan, RDP kali ini terkait pembahasan anggaran di Bappeda. Ternyata anggarannya tidak begitu besar, hanya Rp5 Miliar. Dan anggaran-anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), terutama mitra Komisi 3 agar dapat difasilitasi.

“Yang paling utama kami soroti adalah masalah penanganan banjir,” kata Alwi.

Menurut politisi Partai Golkar ini, apa yang diharapkannya terkait penanganan masalah banjir itu sudah dianggarkan Bappeda. Pada tahun 2020 anggaran penanganan banjir hanya 20 persen, namun untuk tahun 2021 ada 41 persen.

“Artinya ada kenaikan 50 persen, walaupun tahun 2020 ada pemotongan kurang lebih hampir 10 persen dari Rp36 Miliar menjadi Rp18 Miliar,” jelas Alwi kepada DETAKKaltim.Com usai RDP.

Iapun meminta kepada Bappeda untuk betul-betul memperhatikan dalam hal penanganan banjir. Dalam RDP, kata Alwi lebih lanjut, sempat disinggung terkait penanganan banjir di kawasan Sungai Ampal  yang selalu menjadi langganan banjir. Karena memang muaranya dari Sungai Ampal.

Mengutip keterangan Bappeda, Alwi mengatakan Bappeda menjelaskan bahwa menangani permasalahan banjir di lokasi daerah Sungai Ampal  tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 1,9 Triliun, untuk pembebasan lahan di sana saja dibutuhkan sekitar Rp600 sampai Rp700 Miliar.

“Di keuangan kita Kota Balikpapan tidak sanggup memang, kalau itu dikerjakan sudah tidak bisa mengerjakan yang lain. Kalau menganggarkan di Rp1,9 Triliun,” jelas Alwi.

Baca juga : RDP dengan DPRD Balikpapan, Kadis Dikbud Sebut Tidak Bisa Diterima Semua

Jika memang harus dikerjakan dan dianggarkan di Rp 1,9 Triliun, kata Alwi lebih lanjut, maka anggaran semua OPD terserap ke penanganan banjir di Sungai Ampal.

Alwi menegaskan untuk penanganan masalah banjir di Sungai Ampal belum bisa direalisasikan di tahun 2021. Karena terkendala masalah pembebasan lahan di sana sekitar 5 sampai 8 hektar, dimana anggaran per meternya sekitar Rp1 Juta. Untuk saat ini, fokus pada titik-titik banjir yang lain. (DK.Com)

Penulis : Roni S

Editor   : Lukman

(Visited 36 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!