Ketidakpercayaan Masyarakat Terhadap LSM

0 108
Penulis : Dewi Mariana Pertiwi
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang

 

LEMBAGA Sosial Masyarakat (LSM) merupakan lembaga berpengaruh sangat besar di dalam masyarakat. Dengan keberadaannya menjadi penolong untuk masyarakat baik Indonesia maupun masyarakat luar, karena kegiatan yang dilakukannya sangat membantu masyarakat–masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti program–program layanan dan bantuan sosial.

LSM ini mempunyai target/sasaran, agenda kegiatan, ataupun program bagi masyarakat yang akan dibantu.

“Jumlah LSM di Indonesia terus bertambah, hingga saat ini mencapai 390.293 organisasi,” kata Staf Ahli Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bidang Penguatan Reformasi Birokrasi pada tahun 2018.

pertambahan jumlah LSM ini diharapkan bisa berperan dalam pembangunan bangsa dan negara. Pada sepanjang sejarah, LSM di Indonesia memiliki peran yang sangat penting. Dalam sehari saja ada sekitar 50 hingga 100 organisasi kemasyarakatan baru yang dibentuk dan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Seperti yang dapat kita lihat di Indonesia untuk LSM ini sering kita temui di lampu merah, ataupun di media online mengenai pemberitahuan informasi kepada masyarakat banyak agar dapat memberikan bantuan/pelayanan yang bermanfaat. Dengan bertambah canggihnya teknologi dan banyaknya aplikasi yang mendukung, penggalangan dana untuk donasipun dapat dilakukan via transfer, aplikasi mobile banking, aplikasi Dana, dan lainnya.

Penggalangan dana yang sering dilakukan LSM bisa kita lihat ini sudah diterapkan seperti penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam, orang yang memerlukan dana untuk pengobatan penyakitnya yang parah dan bantuan donasi untuk melakukan operasi atau lainnya yang harus dilakukan,  dengan penanganan yang serius tetapi tidak harus mengeluarkan biaya untuk orang yang tidak mampu/membutuhkan. contohnya orang yang sakit jantung, sakit tumor, dan penyakit lainnya yang memerlukan biaya banyak.

Terdapat beberapa lokasi atau tempat yang melakukan penggalangan dana untuk masyarakat hanya dengan berpakaian biasa, dan tanpa memberikan identitas mereka berasal dari mana ataupun menunjukkan mereka bagian dari sebuah organisasi dan sekelompok masyarakat yang menjadi relawan untuk membantu masyarakat lain. Sehingga dengan tidak adanya identitas tersebut membuat masyarakat enggan untuk membantu karena takut akan penipuan.

Sebaiknya, pengadaan program LSM ini seharusnya selalu disertai dengan identitas setiap LSM agar masyarakat lebih percaya dengan adanya penggalangan dana tersebut. Dan memberikan bukti atau lampiran – lampiran yang mendukung untuk melakukan penggalangan dana. Seperti penggalangan dana sumbangan masjid yang memberikan identitas pengalangan dana, identitas masjid yang akan dibantu, surat pengesahan penggalangan dana dengan memberikan tanda tangan asli antara pemilik masjid dengan LSM, dokumentasi masjid yang akan dibangun/ direnovasi, berpakaian yang sopan dan rapi, yang dapat membuat masyarakat percaya dengan bantuan soSial tersebut.

Untuk penggalangan dana yang dilakukan secara terbuka pada jalanan atau lampu merah, sebaiknya mereka memberikan tanda identitas dari mana mereka berasal. Seperti jika LSM berasal dari kampus maka gunakan almamater kampus, jika dari pihak organisasi maka jika ada pakaian identitas organisasi sebaiknya digunakan, jika tidak gunakan pakaian yang sopan dan rapi dan berikan benner atau spanduk identitas LSM tersebut. (*)

(Visited 14 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!