Nyaris Dihakimi Warga Saat Pelaku DitangkapÂ
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Petugas Kepolisian Polsekta Samarinda Kota akhirnya berhasil meringkus pelaku pencabulan terhadap anak kandung. Pelaku diamankan di Jalan Lumba Lumba, Samarinda, Senin (4/3/2019) sekitar Pukul 09:30 Wita.
Pelaku nyaris dihakimi warga lantaran warga kesal terhadap perbuatan bejat pelaku, beruntung petugas Kepolisian berhasil mengamankan pelaku dari amukan warga.
Kapolsek Samarinda Kota Kompol Nur Kholis mengatakan, pelaku diamankan setelah sebelumnya ia sempat bersembunyi di wilayah Pulau Atas Samarinda. Untuk menghindari kejaran Polisi pelaku tinggal di berbagai tempat dengan berpindah-pindah.
“Pelaku tidur di sembarang tempat, karena di sana dia tidak memiliki keluarga. Itu ia lakukan untuk menghindari kejaran petugas,” ujar Kompol Nur Kholis kepada DETAKKaltim.Com di Polsekta Samarinda Kota.
Kepada Polisi pelaku MJ (60) mengaku pertama kali menyetubuhi anaknya di kuburan muslimin samping rumah korban, aksi tersebut pertama kali ia lakukan pada tahun 2014 lalu saat itu korban masih duduk di bangku kelas 3 SD. Perbuatan bejat itu ia lakukan karena sakit hati kepada istrinya yang selingkuh, pelaku juga mengaku kerap menyetubuhi anaknya pada siang hari, setelah anaknya pulang sekolah, apalagi kondisi rumah dalam keadaan sepi.
“Berdasarkan pengakuannya, ia sakit hati sama istrinya. Karena ibu si anak ini selingkuh sehingga ia melampiaskan ke anaknya, alasan lain ia ingin merasakan sensasi berhubungan badan dengan perawan, pelaku juga tidak tahu kalau anak keduanya (laki-laki juga melakukan pencabulan dengan anak ketiganya (korban),” jelasnya.
Berita Terkait :Â Ayah dan Kakak Tega Cabuli Anak dan Adik Kandungnya, Sang Ayah Buron
Sebelumnya, petugas Kepolisian lebih dulu mengamankan kakak korban yang berinisial MAN (18) pada Kamis (28/2/2019), ia diamankan karena menyetubuhi adik kandungnya. Aksi tersebut juga dilakukan berulang kali. Setelah dilakukan penyelidikan Polisi menemukan fakta baru, aksi bejat itu tidak hanya dilakukan kakak kandungnya, bapak kandung korban juga melakukannya. Pencabulan itu dilakukan secara terpisah dan baru terungkap setelah dipergoki ibu korban. (Gladis)
