Harga Cabai Rp250 Ribu, Dirasakan “Pedas”nya Pemilik Warung Makan

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Harga Cabai di pasar Tradisional Samarinda yang tiap hari merangkak naik membuat sejumlah pemilik warung makan di kota Samarinda Kalimantan Timur mengeluh, kenaikan harga Cabai yang awalnya dari Rp50 Ribu menjadi Rp250 Ribu per Kilogram membuat pedagang tidak bisa berbuat banyak.

Naiknya harga Cabai yang cukup fantastis ini sangat berpengaruh untuk mereka yang memiliki warung makan. Para penjual makanan khas Samarinda seperti Soto misalnya, mereka sangat terkejut saat mengetahui harga Cabai yang mencapai Rp200 hingga Rp250 Ribu per Kilogram. Naiknya harga Cabai ini membuat para pedagang harus berputar otak untuk membatasi belanja kebutuhan pokok lainya.

“Sangat terasa naiknya, ini mungkin kenaikan yang paling tinggi dari sebelum-sebelumnya. Kami harus hemat-hemat belanja kebutuhan yang lain, tentu kami berharap ke pemerintah bagaimanapun caranya untuk menurunkan harga,” ujar Evi salah satu pemilik warung makan kepada Wartawan DETAKKaltim.Com.

Hal yang sama juga diutarakan pemilik warung lain, menurutnya, kenaikan harga Cabai ini dirasakan cukup “pedas”, bahkan keuntungan yang didapat tidak sebanding dengan kenaikan harga Cabai.

“Untungnya tidak seberapa, larinya ke harga Cabai semua. Kemarin saya beli masih Rp200 Ribu, sekarang sudah mencapai Rp250 Ribu,” ujar Rohim, Rabu (4/1/2017).

Meski harga Cabai mengalami kenaikan, namun para pemilik warung tidak berani menaikan harga makanan yang dijual. Untuk mensiasatinya mereka harus mengurangi belanja kebutuhan yang lain.

“Mau mengurangi belanja Cabai tidak bisa, karena pelanggan juga sangat membutuhkan. Kalau kurang pasti mereka mengeluh,” tambahnya.

Para pemilik warungpun berharap agar pemerintah turun langsung ke pasar untuk menstabilkan sejumlah harga yang kini terus mengalami kenaikan, khususnya komoditas Cabai, merekapun berharap agar harga Cabai kembali normal. (Gladis)