Dugaan Penggelapan Iuran BPJS KT, Polres PPU Sudah Panggil Pihak PT GSA

DETAKKaltim.Com, PPU : Meskipun kasus dugaan penggelapan iuran BPJS Ketenagakerjaaan yang tidak distorkan PT Greaty Sukses Abadi (GSA) sudah bergulir di Polres Penajam Paser Utara (PPU) beberapa bulan, namun kasus yang dilaporkan La Amin manta karyawan perusahaan tersebut, masih dalam tahap penyelidikan.

Kapolres PPU melalui Kasatreskrim Iptu Iswanto memaparkan, pihaknya sudah memanggil karyawan PT GSA beberapa waktu lalu.

“Pemanggilan tersebut di antaranya Personalia dan Administrasi Keuangan perusahaan PT GSA dan pihak BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Balikpapan. Semuanya sudah dimintai klarifikasi berkaitan dengan masalah dugaan penggelapan iuran BPJS tersebut,” ujarnya, Rabu (23/5/2018) pagi.

Iswanto mengungkapkan, dugaan penggelapan iuran jaminan kesehatan dan jaminan hari tua (JHT)  bermula tahun 2013 sampai 2014  masih bernama Jamsostek Ketenagakerjaan sudah tidak disetorkan oleh oknum PT GSA. Kemudian di tahun 2015 bulan Juli BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Balikpapan mulai melakukan aktivitas, baru mengetahui kalau iuran BPJS Ketenagakerjaan tidak distorkan.

“Yang tidak distorkan oknum PT GSA bukan saja iuran yang nilainya 20 persen yang dibebankan ke para pekerja, namun 37 persen yang menjadi tanggung jawab perusahaan turut serta tidak distorkan,” ujar Iswanto menambahkan.

Kasus ini bukan saja merugikan pihak pekerja dan keluarga karena tidak bisa memperoleh haknya mendapatkan pelayanan kesehatan, tetapi akibat iuran BPJS yang tidak teruskan ke Badan Penyelengara Jaminan Kesehatan, negarapun turut dirugikan.

Berita terkait : Kasus Dugaan Penggelapan Iuran BPJS-TK, Pelapor Temui Wakapolres PPU

“Kasus ini terus kami dalami setelah memanggil beberapa orang yang berkaitan dengan iuran BPJS yang tidak disetorkan,” tegasnya.

Iptu Iswanto meminta dan berharap para pekerja sementara ini untuk bersabar.

“Yang pasti pihak kami terus bekerja dan mengungkap siapa yang menjadi palakunya,” tandasnya. (amran)