Dicibir Netizen, Satpol PP Samarinda Gelar Razia Anak Sekolah

0 104

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Setelah menggelar razia beberapa waktu lalu di tempat hiburan. Kembali Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda, Kalimantan Timur melakukan razia dengan target pelajar bolos sekolah, Senin (27/3/2017).

Razia tersebut dimulai Pukul 09:00 Wita. Dimulai dari warnet yang berada di Jalan Mawar, lalu dilanjutkan ke Jalan KS Tubun, Jalan P Antasari, Jalan Pramuka, Jalan Sentosa, dan kawasan Sempaja. Selain warnet, aparat penegak Perda itu juga menyisir dua mall, yakni Mall Lembuswana dan Mall Plaza Mulia.

Dari razia tersebut terjaring 36 pelajar. Dari SD, SMP, SMA dan SMK. Hampir semua pelajar yang terjaring razia, masih lengkap menggunakan seragam sekolah.

Parahnya lagi, dari hasil penggeledahan petugas, terdapat beberapa pelajar yang membawa rokok. Sebagai bentuk pembinaan, pelajar satu per satu diminta untuk membacakan Pancasila, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Terdapat siswi yang terjaring terlihat menitikan air mata saat dilakukan pembinaan.

“Kalau saya memang sudah tidak ada pelajaran lagi, karena di sekolah tadi hanya bimbel (bimbingan belajar) saja, dan pulang sekolah jam 11:00 Wita. Lalu saya ke warnet sama teman-teman, tapi kan saya memang tidak bolos sekolah,” ungkap siswa kelas XII di salah satu SMA, yang terletak di Jalan Ir Juanda.

Kasi Operasional dan Pengendali Satpol PP Kota Samarinda, M Teguh Setia menjelasksan, giat razia tersebut dilakukan guna memberikan efek jera kepada siswa yang kerap bolos di jam belajar, dan juga menertibkan siswa yang tidak langsung pulang ke rumah, usai sekolah.

Selain itu, sebagai respon dari banyaknya netizen yang mencibir tindakan yang diduga dilakukan siswa Samarinda, dengan berkumpul di mall, sambil merokok, yang masih menggunakan seragam sekolah.

“Razia ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari instruksi wali kota, lalu sebagai respon tentang banyaknya postingan di media sosial, yang memposting foto pelajar merokok di mall,” ujarnya

Semua pelajar yang terjaring razia akan didata, sebut Teguh lebih lanjut, kemudian memanggil orangtuanya baru boleh pulang.

“Selain itu, kita juga koordinasi dengan Dinas Pendidikan tentang sanksi maupun langkah selanjutnya yang diambil,” tandasnya. (S2)

(Visited 8 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!