Calo Tiket Merajalela di Pelabuhan Tarakan, Harga Rp32.500,- Dijual Rp175 Ribu

Antonius: Untuk Kami Berdua Diminta Rp350 Ribu

0 1,951

DETAKKaltim.Com, TARAKAN: Memanfaatkan tingginya arus mudik lebaran, calo tiket kapal laut merajalela di Pelabuhan Melundung, Lingkas Ujung Tarakan, Kalimantan Utara.

KM Sabuk Nusantara 116 tujuan Toli-Toli, Sulawesi Tengah. (foto: SLP)
KM Sabuk Nusantara 116 tujuan Toli-Toli, Sulawesi Tengah. (foto: SLP)

Rabu, (12/4/2023). Puluhan calo memadati loket penjualan tiket KM Sabuk Nusantara 116 tujuan Toli-toli Sulawesi Tengah di depan petugas, untuk keberangkatan, Kamis (13/4/2023).

Seorang petugas keamanan dari Satuan TNI AL menghardik Wartawan DETAKKaltim.Com untuk tidak menanya calo dengan puluhan KTP (Kartu Tanda Penduduk) di loket penjualan.

“Jangan diganggu, dia (si calo, red) hanya membantu keluarganya untuk membeli tiket. Kalau Anda ingin penjelasan mari ke dalam,” kata oknum berpangkat Letnan Dua bernada tinggi.

Dari pengamatan DETAKKaltim.Com, ratusan calon penumpang mengantri dari pagi hingga sore belum dapat bergerak. Karena pintu loket penjualan dikuasai calo, dengan pengawalan petugas keamanan.

“Bagaimana antrian ini dapat bergerak karena para calo tidak ikut antri tapi dari samping,” keluh seorang wanita setengah baya asal Tanjung Selor, Bulungan, yang mengaku antri sejak pagi.

Ternyata, tak hanya calon penumpang luar Tarakan yang mengeluhkan sulitnya memperoleh tiket. Hal serupa dialami Antonius (31) bersama isterinya, yang akan mudik lebaran ke Leok Toli-Toli. Dari subuh pasangan suami isteri (Pasutri) ini sudah berdiri mengantri, sampai Pukul 11:00 siang belum berhasil memperoleh tiket akhirnya menyerah dengan tawaran calo.

“Untuk kami berdua diminta Rp350 Ribu. Padahal, tarif Tarakan – Toli-Toli hanya Rp32.500,- Apa boleh dikata, dari pada tak berangkat sementara keluarga sudah kita kabari berangkat besok,” kata pria asal Maumere, NTT.

Baca Juga:

Ketua Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Kota Tarakan Abd Kadir, yang melakukan pemantauan pada keberangkatan KM Sabuk Nusantara 89 sehari sebelumnya dengan tujuan Toli-Toli, Leok, Balele, Kwandang, Rabu (12/4/2023), mengungkapkan diwarnai kericuhan.

“Puluhan calon penumpang tidak bisa naik ke atas kapal karena tak memiliki tiket. Ada yang sudah memiliki tiket, namun nama yang tertera distruk tiket tak sesuai dengan nama di KTP. Sebagian lagi tidak memiliki tiket, padahal Uang sudah diberikan kepada orang yang urus alias calo,” kata Abd Kadir.

Jika pada KM Sabuk Nusantara 89 korban gagal berangkat hanya puluhan orang, yang terjadi pada hari Selasa (11/4/2023) malam berbeda dengan keberangkatan KM Sabuk Nusantara 116. Ratusan calon penumpang gagal berangkat, dengan modus sama pada Rabu (13/4/2023) malam dengan pembiaran aparat keamanan.

“Kasus terjadi di depan mata petugas tanpa tindakan. Mengapa harus menunggu ada pengaduan baru petugas bertindak,” kata Abd Kadir menggarisbawahi pernyataan Kapolres Tarakan AKBP Maradona Siregar, dilansir dari media lokal  Kaltara di Tarakan.

Menurut Abd Kadir, semrautnya pelayanan calon penumpang menjelang libur lebaran 2023 di Pelabuhan Melundung Tarakan, diakibatkan penjualan tiket dilakukan crew kapal sendiri dengan peralatan kantor yang tak memadai sehingga pelayanan lamban.

Halnya besaran ongkos tidak tertera dalam struk tiket. Apakah ini bebas pajak. Dan untuk ijin angkut 286 orang namun dijejali penumpang hampir 400 orang, patut dipertanyakan.

Untuk mengetahui kebenarannya, Agen Kapal PT Lintas Angkutan Laut (LAL) Tarakan Mulyadi yang mengageni kedua kapal perintis ini menolak memberi komentar. Menurutnya, mereka hanya mengurus kedatangan dan keberangkatan kapal yang berhubungan dengan ijinnya. (DETAKKaltim.Com)

Penulis: SLP

Editor: Lukman

(Visited 23 times, 1 visits today)
Leave A Reply

Your email address will not be published.

error: Content is protected !!