220 Orangutan Akan Dilepasliarkan BOS Foundation, Dengan Syarat
DETAKKaltim.Com, SAMARINDA : Dari 6 Orangutan yang dilepaskan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak Selasa (18/10/2016), terungkap jika satu di antaranya pernah dilepas beberapa tahun lalu.
“Setelah melalui proses rehabilitasi  ulang, kembali dilepaskan ke hutan. Karena dianggap telah memenuhi syarat dibanding dengan pelepasan sebelumnya,†jelas Jamartin Sihite, pasca dilakukannya pelepasaliaran Orangutan tersebut kepada Wartawan DETAKKaltim.Com.
Pria yang lebih senang menyebut dirinya sebagai konduktor Borneo Orangutan Survival Foundation atau yang lebih dikenal sebagai Yayasan BOS mengatakan, jika Orangutan  tersebut  dilepaskan ke habitatnya di Hutan Keje Selen, yang dalam bahasa Dayak Wahea berarti  hutan Orangutan.
“Hutan Keje Selen, merupakan Hak Pengusahaan Hutan Restorasi milik yayasan BOS di Kutai Timur dan Kutai Kartangera, dengan luas kurang lebih 86 ribu hektar,†jelas Jamartin.
Namun dengan masih ada sekitar 220 lagi Orangutan yang akan dilepaskan, lanjutnya, maka masih kekurangan areal.
“Kami akan laporkan kepada gubernur, mencoba meminta areal baru seluas  tiga puluh ribu hektar yang letaknya bertetangga dengan HPH Restorasi yang ada sekarang,â€Â terangnya.
Jika disetujui, maka  dengan demikian, menurut Jamartin, akan ada areal kompak  sekitar 100 ribu hektar yang dapat dipakai untuk melepaskan hingga 250 Orangutan. Karena dengan jumlah tersebut merupakan populasi yang cukup aman untuk habitat Orangutan.
“Sedangkan untuk usia Orangutan yang dapat dilepasliarkan berusia 10 tahun hingga 26 tahun. Dengan masa rehabilitasi 7 hingga lebih dari 15 tahun, dengan rata-rata rehabilitasi Orangutan yang dilepaskan saat ini adalah 7 tahun hingga 8 tahun,†imbuh Jamartin.
Persoalan habitat hutan yang kurang, dijelaskan oleh Jamartin, menjadi penyebab Orangutan yang telah dilepaskan tersebut kembali direhabilitasi.
Berita terkait :Â BOS Foundation Serahkan Orangutan Dilepas Gubernur Kaltim
“Hal inilah yang menjadi penyebab lamanya Orangutan tersebut direhabilitas,†imbuhnya lagi.
Di alam liar daya jelajah untuk satu  Orangutan, menurut Jamartin adalah 100 hingga 150 hektar.
“Namun kami hanya mengambil angka 100 hektar saja untuk hidup liar satu Orangutan,†tandas Jamartin.
Adapun Orangutan–Orangutan yang direhabilitasi tersebut diterangkan Jamartin adalah berasal dari hasil sitaan, hasil pemeliharaan orang, serta yang diselamatkan dari habitat bekas Perkebunan Sawit. (*MY)