Samarinda 1 dari 5 Daerah Prioritas Utama Penanganan Stunting

Jaya: Membutuhkan Upaya Yang Lebih Intensif

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Kondisi stunting di Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan adanya penurunan meskipun belum terlalu signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), angka stunting menurun sekitar 1 persen dari sebelumnya 23,9 persen menjadi 22,9 persen.

Meskipun penurunan ini belum terlalu signifikan, namun tetap dipandang sebagai perkembangan yang positif dan mengindikasikan kemajuan dalam upaya penanggulangan stunting.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin, yang juga menjelaskan bahwa penurunan ini sebagian besar disumbangkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara, yang berhasil menurunkan angka stunting secara drastis dari 26 persen menjadi 17 persen.

“Penurunan angka stunting di Kaltim memang masih kecil, hanya sekitar 1 persen, tapi itu sudah merupakan kemajuan,” ujarnya belum lama ini.

Lebih lanjut disampaikannya, masih ada lima daerah di Kalimantan Timur yang menjadi prioritas utama dalam penanganan stunting. Daerah-daerah tersebut meliputi Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kota Samarinda, Balikpapan, dan Bontang.

Daerah-daerah ini masih menunjukkan angka stunting yang cukup tinggi dan memerlukan perhatian serta intervensi lebih lanjut.

“Daerah-daerah itu masih membutuhkan upaya yang lebih intensif,” ujar Jaya.

Baca Juga:

Menurut Jaya, penurunan stunting di daerah-daerah tersebut belum maksimal disebabkan oleh upaya pencegahan stunting sejak masa kehamilan belum dilakukan secara optimal.

Untuk itu, Dinkes Kaltim bersama dengan berbagai pihak terkait terus melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan prevalensi stunting. Salah satunya melalui Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yang mencakup pemenuhan gizi dan suplemen untuk ibu hamil, pemantauan perkembangan janin, serta memastikan fasilitas kesehatan yang memadai saat melahirkan.

Program ini sangat penting karena masa 1.000 hari pertama kehidupan, merupakan periode kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain itu, Dinkes turut memberikan perhatian khusus pada gizi remaja putri, dengan tujuan agar mereka dapat tumbuh dengan sehat dan kelak melahirkan generasi yang unggul.

“Semua ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting,” tegasnya.

Dinkes Kaltim berharap, berbagai upaya yang dilakukan akan perlahan mewujudkan generasi emas pada tahun 2045.

“Kami akan terus bekerja keras dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini.” Tandasnya. (DETAKKaltim.Com/ADV.Diskominfo)

Penulis: Lisa

Editor: Lukman

(Visited 57 times, 1 visits today)
Dinkes KaltimJaya MualiminStunting Kaltim
Comments (0)
Add Comment