Realisasi Investasi Kaltim Tahun 2022 Capai Rp57,75 Trilyun

Puguh: Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir

DETAKKaltim.Com, SAMARINDA: Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto dalam Jumpa Pers di Ruang WIEK Diskominfo Kaltim menyampaikan capaian realisasi investasi Kaltim tahun 2022, Jum’at (17/2/2023) sore.

Konferensi Pers di Ruang WIEK Diskominfo Kaltim mendapat perhatian dari puluhan Wartawan di Samarinda. (foto: Diskominfo)

Di hadapan puluhan Wartawan, Puguh mengungkapkan, realisasi investasi Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022 dari Januari hingga Desember 2022 melejit melebihi target yang telah ditetapkan.

“Berdasarkan catatan DPMPTSP, capaian realisasi investasi per Januari- Desember 2022  sebesar Rp57,75 Trilyun atau 106,97 % dari target realisasi tahun 2022 sebesar Rp54 Trilyun. Tertinggi dalam 5 tahun terakhir,” ungkap Puguh.

Capaian tersebut diungkapkan terdiri atas PMDN sebesar Rp39,59 Trilyun atau 68,54 % dari total realisasi investasi, dengan 6.706 proyek. PMA sebesar Rp18,17 Trilyun atau 31,46% dari total realisasi investasi, dengan 1.005 proyek.

“Jika dikomparasikan dengan target realisasi investasi pada tahun 2022, telah mencapai angka 106,97%, dengan total proyek sebanyak 7.711 proyek,” beber Puguh.

Dari jumlah investasi tersebut, total tenaga kerja yang terserap untuk PMDN sebanyak 39.792 orang atau 68,54% . Yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 39.753 orang, dan tenaga kerja asing yang sebanyak 39 orang.

Total tenaga kerja yang terserap untuk PMA sebanyak 16.631 orang atau 31,46%. Terdiri dari tenaga kerja Indonesia sebanyak 16.247 orang, dan tenaga kerja asing yang sebanyak 384 orang.

Di level nasional realisasi investasi PMDN pada bulan Januari – Desember 2022 menempati urutan Ke-5, setelah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau.

Sedangkan untuk PMA berada di urutan Ke-10, setelah Provinsi Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Maluku Utara, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Riau, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.

Baca Juga:

Lebih lanjut Puguh menyampaikan, pada tahun 2022 negara investor menempatkan Singapura, Tiongkok dan Malaysia sebagai 3 negara yang menanamkan modalnya relatif lebih besar.

Investor asal Singapura merealisasikan investasi sebesar US$ 312,22 Juta (Rp4,48 Trilyun), atau 24,66% dari total nilai investasi pada 324 proyek.

Investor Republik Rakyat Tiongkok merealisasikan investasi sebesar US$279,05 Juta (Rp4,00 Trilyun), atau 22,04% dari total nilai investasi pada 48 proyek.

Sedangkan investor dari Malaysia merealisasikan investasi sebesar US$162,65 Juta (Rp2,33 Trilyun), atau 12,85% dari total nilai investasi pada 170 proyek.

Realisasi PMA berdasarkan sektor usaha, masih kata Puguh, Sub Sektor Pertambangan mendapatkan tambahan realisasi investasi terbesar yaitu US$515,91 Juta (Rp7,40 Trilyun), atau sebesar 40,74% dari keseluruhan realisasi PMA.

“Sub Sektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar untuk realisasi investasi di wilayah ini, adalah Industri Mineral Non Logam yaitu sebesar US$216,01 Juta (Rp3,09 Trilyun) atau 17,06%,” ungkap Puguh.

Sedangkan Sub Sektor Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan sebesar US$190,01 Juta (Rp2,72 Trilyun) atau 15,01%.

Secara keseluruhan, lanjut Puguh, terdapat sekitar 19 Subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai realisasi investasi PMA pada tahun 2022.

Kabupaten Kutai Timur memberikan kontribusi paling siginifikan dengan nilai US$630,92 Juta, atau sebesar Rp9,21 Trilyun (49,83% dari total realisasi PMA), terdiri atas 143 proyek PMA.

Kabupaten Kutai Barat menjadi kontributor kedua, yaitu mencapai US$193,18 Juta atau sebesar Rp2,84 Trilyun (15,67% dari total realisasi PMA), atas 58 proyek PMA.

Sedangkan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kontributor ketiga, yaitu sebesar US$180,41 Juta atau sebesar Rp2,58 Trilyun (14,25%), atas 138 proyek PMA.

“Persentase kontribusi Kabupaten/Kota lainnya berkisar 8,61% hingga 0,03%,” kata Puguh.

Selanjutnya, Puguh mengungkapkan, realisasi PMDN pada tahun 2022 investasi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu  mencapai Rp14,68 Trilyun atau 37,08% dari keseluruhan realisasi investasi PMDN.

Realisasi investasi terbesar Kedua sebesar Rp10,56 Triliun atau 26,68% dari keseluruhan realisasi investasi  PMDN di Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Kutai Timur menjadi kontributor terbesar  Ketiga yaitu mencapai Rp3,42 Trilyun atau 8,65%.

“Capaian ini merupakan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Kami haturkan terima kasih kepada seluruh stakeholder atas sinergi luar biasa di tahun 2022. Tantangan di 2023 hilirisasi dan kolaborasi  UMKM dengan usaha besar, terus menjadi fokus Kaltim dalam kebijakan investasi.” tandas Puguh.

Pada kesempatan itu juga, Puguh menjawab sejumlah pertanyaan dari Wartawan. (DETAKaltim.Com)

Penulis: LVL

(Visited 8 times, 1 visits today)
DPMPTSP KaltimInvestasi KaltimPuguh Harjanto
Comments (0)
Add Comment